Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Ledakan di SMAN 72 Jadi Momentum Perkuat Sekolah Aman dan Bebas Kekerasan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. ANTARA/Sean Filo Muhamad
MerahPutih.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menilai peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi refleksi penting bagi semua pihak untuk memperkuat kebijakan pencegahan kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah.
Menurut Abdul Mu’ti, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) saat ini tengah menyiapkan Peraturan Menteri tentang Sekolah Aman dan Bebas Kekerasan, dengan pendekatan humanis, komprehensif, dan partisipatif.
“Kami ingin mengubah paradigma pendidikan menjadi lebih humanis dan berorientasi pada kesejahteraan peserta didik. Guru harus hadir sebagai pendamping, bukan hanya secara akademik, tetapi juga psikologis, sosial, dan spiritual,” kata Abdul Mu’ti di Jakarta, Rabu (12/11).
Baca juga:
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pembentukan karakter dan perlindungan peserta didik harus berjalan beriringan. Karena itu, peran guru dan orang tua menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan saling peduli.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman, di mana anak-anak merasa diterima dan dilindungi. Kolaborasi antara sekolah, guru, dan orang tua sangat penting untuk memastikan hal itu,” ujarnya.
Baca juga:
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Abdul Mu’ti juga menyampaikan bahwa sejak Senin (10/11), Kemendikdasmen telah menyediakan layanan psikososial bagi para murid, guru, serta warga sekolah lainnya yang terdampak insiden tersebut.
“Layanan psikososial yang kami siapkan bukan sekadar bentuk tanggap darurat, tetapi langkah komprehensif untuk pemulihan fisik dan mental warga sekolah,” jelasnya.
Ia berpesan kepada seluruh murid agar tetap semangat belajar dan tidak takut kembali beraktivitas di sekolah, termasuk beribadah di masjid tempat kejadian.
“Saya mengajak para murid untuk terus bersemangat menjalani masa pemulihan, tetap belajar dengan tekun, dan tidak perlu takut kembali beribadah di sekolah,” tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa, Kemendikdasmen Beri Santunan ke Korban
3 Pekan Pasca-Ledakan SMAN 72 Jakut, 4 Siswa Masih Dirawat di RS
150 Ribu Guru Bakal Dapat Beasiswa, Diberi Rp 3 Juta Per Semester
Susunan Upacara Hari Guru Nasional 2025 dari Awal hingga Akhir, Lengkap dengan Pedoman dan Sejarah
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
3 Orang Masih Dirawat Akibat Ledakan di SMAN 72, Terduga Pelaku Dirawat di RS Polri
Gubernur Pramono Pastikan KJP Plus Pelaku Ledakan SMAN 72 Tidak Dicabut
Wamendikdasmen Ingin Sentralisasi Guru, Mudahkan Redistribusi Guru
Belajar-Mengajar di SMAN 72 Jakarta Utara sudah Normal, Gubernur DKI Jakarta Pramono Akui belum Semua Siswa Hadir
Mendikdasmen Pastikan Guru Tetap Jadi Pusat Pembelajaran, Smartboard Hanya Alat Bantu