Mendagri Minta Daerah Patungan Dana MBG, Walkot Solo Teguh: Aturan Harus Jelas Agar Tak Bikin Gaduh
Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. (Foto: MerahPutih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Wali Kota Solo Teguh Prakosa buka suara terkait permintaan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar pemerintah daerah (pemda) ikut bergotong royong mengalokasikan APBD dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Teguh sebelum itu dilakukan pemerintah pusat harus membuat aturan yang jelas agar tidak menimbulkan kegaduhan di tingkat daerah.
“Soal itu (pemda patungan dana MBG), pemerintah pusat harus membuat aturan yang jelas agar tidak menimbulkan kegaduhan di tingkat daerah,” kata Teguh, Selasa (21/1).
Dikatakannya, mengenai dana untuk MBG biasanya daerah menganggarkan tahun sebelumnya. Artinya, tidak bisa begitu saja.
“Penyusunan APBD dilakukan pada tahun sebelumnya. Itu yang seharusnya diketahui pusat,” kata dia
Baca juga:
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk anggaran MBG dari Pemkot Solo menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Untuk mencairkan BTT juga ada petunjuk.
Teguh mengatakan program MBG berjalan tidak dengan sederhana. Gotong royong yang dimaksud Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, apakah APBD diminta membantu anggaran Rp10.000 atau membantu untuk tenaga atau sumber daya manusia (SDM) untuk program makan bergizi gratis.
“Juklak dan juknis belum ada. Jangan hanya melempar wacana biar ribut dulu di daerah, itu tidak baik,” ucap dia.
Dia menambahkan dalam aturan Juklak dan juknis harus jelas pemda membantu berapa persen, apakah 10 persen atau 20 persen.
“Jadi bisa disesuaikan kemampuan APBD daerah masing-masing,” tandasnya.
Baca juga:
Legislator Tegaskan MBG untuk Semua Golongan, Termasuk Pelajar non-Muslim
Diberitakan sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah (Pemda) ikut menyumbang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 5 triliun.
Saat ini, tercatat sudah ada Rp 2,3 triliun yang terkumpul dari APBD. Kemendagri menargetkan bisa mencapai kurang lebih Rp 5 triliun, terdiri dari Rp 2,3 triliun APBD kabupaten, dan Rp 2,5 triliun dari APBD provinsi.
Tito menyebutkan, seluruh Pemda antusias mendukung program MBG, sebab bisa berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi di daerah karena hasil peternak dan petani ada yang menyerap.
"Saya sudah melakukan zoom meeting dengan seluruh sekda-sekda sebagian sudah mengalokasikan anggaran di APBD-nya dan untuk tahun 2025 ini lebih kurang kontribusi daerah yang mau menyumbang bukan menyumbang, maksudnya mau ikut berpartisipasi, itu lebih kurang Rp 2,3 triliun," ungkapnya kepada awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/1). (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi
Bantu Aceh dan Sumatra, UNS Kirim Tim Medis dan Logistik
PMI Kota Solo Kirim 500 Kantong Darah untuk Bantuan Bencana Banjir di Pulau Sumatra, Penuhi Kebutuhan Darah
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Tak Ada Bantuan Pusat, Pemkot Bakal Hentikan Operasional Batik Solo Trans
DPR Minta SPPG untuk Makan Bergizi Gratis Difungsikan untuk Suplai Makanan Korban Bencana di Sumatra
Nataru 2025/2026, Angkasa Pura Berikan Potongan Tarif Jasa Bandara 50 Persen
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Tedjowulan Laporkan PB XIV Hamangkunegoro ke Kementerian Kebudayaan, Pembentukan Bebadan Baru Jadi Perkara