Menag Tak Akan Cabut Pernyataan Soal Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/10/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
MerahPutih.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas belakangan menuai kontroversi karena pernyataan terkait calon pemimpin Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menag menegaskan, tidak akan mencabut pernyataannya yang mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang pandai "berbicara manis".
Menurut kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, ia memiliki kewajiban untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik.
Baca Juga:
PKB akan Disiplinkan Gus Yaqut
"Ya enggak (dicabut), wong saya punya kewajiban sebagai Menteri Agama untuk menyampaikan kepada seluruh umat beragama menjaga agama masing-masing agar jangan diperalat untuk urusan politik," kata Yaqut di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/10), seperti dikutip Antara.
Yaqut atau akrab disapa Gus Yaqut memang menyampaikan dalam acara Doa Bersama Wahana Nagara Rahaja di Solo pada Jumat (29/9) untuk jangan asal memilih pemimpin berdasarkan fisiknya yang rupawan dan pandai berbicara, serta menggunakan agama sebagai alat politik.
Pernyataan tersebut dianggap menyinggung bakal calon presiden yang diusung PKB Anies Baswedan.
Yaqut juga membantah bahwa pernyataannya tersebut telah membuat gaduh masyarakat. Menurut dia, pernyataan tersebut merupakan norma yang objektif untuk disampaikan kepada publik.
Baca Juga:
Polemik Halal dan Haram Karmin, Menag Yaqut: Kita Pelajari Dulu
Ia menilai bahwa masyarakat harus memilih secara rasional agar agama tidak ternodai karena urusan politik.
"Saya ini menyampaikan norma-norma yang benar, yang objektif menurut saya. Publik itu ya begitu pilih yang rasional, pilih dengan pertimbangan yang benar-benar untuk bangsa dan Negara. Jangan hanya lihat fisik, salahnya di mana kok gaduh? Ya enggak lah menurut saya," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang menjadi pasangan Anies sebagai bakal calon wakil presiden menanggapi bahwa pernyataan Yaqut seperti seorang "buzzer".
Ketika ditanya soal adanya friksi atau gesekan di tubuh PKB, Yaqut mengaku tidak tahu karena ia merupakan pengurus PKB nonaktif.
"Friksinya di mana? Emang Cak Imin melakukan apa? Enggak apa-apa, orang nyebut biasa aja, mau disebut 'buzzer', disebut apa selama saya meyakini saya menyampaikan apa yang saya yakini sebagai sebuah kebenaran, ya silakan sebut apa saja," katanya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag

Eks Menag Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan KPK Bermodal Map Biru Transparan, Apa Isinya?

Penuhi Panggilan KPK, Eks Menag Yaqut Mengaku Diperiksa Jadi Saksi

KPK Panggil Eks Menag Gus Yaqut terkait Kasus Korupsi Kuota Haji

KPK Ingatkan Eks Menag Gus Yaqut Tidak Mangkir Panggilan Pemeriksaan Hari Ini

Konfrontir Hasil Penggeledahan, KPK Bakal Periksa Lagi Eks Menag Gus Yaqut

KPK Sita Dokumen dan Barang Bukti Elektronik dari Rumah Eks Menag Yaqut

KPK Geledah Rumah Eks Menag Yaqut terkait Korupsi Kuota Haji

Kena Cekal KPK, Eks Menag Gus Yaqut Minta Media tidak Asal Berspekulasi

Klarifikasi soal Kuota Haji Tambahan, Eks Menag Gus Yaqut Tutup Rapat Materi Pemeriksaan
