Memanfaatkan Limbah Kayu Jati jadi Karya Seni
Limbah kayu yang dijadikan wayang kayu dari Madiun. (Instagram@omahkinarya)
MADIUN tak hanya dikenal dengan oleh-oleh khasnya, brem. Madiun dikenal pula menghasilkan furnitur berkualitas mumpuni. Tak mengherankan bila kemudian banyaknya limbah kayu kemudian dimanfaatkan untuk menjadi produk kesenian bahkan menghasilkan cuan.
Melihat limbah kayu di daerahnya, membuat seniman asal di Desa Mojorejo, Joko Suwiono mencoba untuk memanfaatkannya dengan membuat kreasi wayang kayu.
Baca Juga:
Pemanfaat limbah kayu ini kemudian beroleh apresiasi dari peminat seni. Apalagi wayang umumnya terbuat dari kulit sapi, sehingga wayang kreasinya justru unik sehingga memiliki nilai jual tinggi. Kreasi wayang Joko Suwiono muncul karena semula ingin mengatasi limbah kayu, lalu coba-coba mengaplikasikannya dengan pelbagai bentuk, dan ternyata akhirnya mampu mendunia hingga ke sejumlah negara, seperti Singapura, Jepang, Malaysia dan Belanda.
Kreasi wayang kayu dibuatnya sudah ada sejak tahun 2018. Di awal kemunculannya, Joko memanfaatkan limbah kayu dari salah satu warung di dekat rumahnya. Dari situ ia menghasilkan delapan wayang dengan karakter, beberapa di antaranya seperti Arjuna, Srikandi, Rama, dan Shinta. Proses pembuatannya memakan waktu satu bulan lamanya.
Dari hasil kreasi pertamanya itu, ia memberanikan diri mengikuti pameran. Ternyata kreasinya dilirik salah satu warga Indonesia yang berada di Jepang dan laku Rp2 juta.
Ia melihat adanya peluang pada kerajinan kayu tersebut sehingga memberikannya semangat untuk berkarya. Konsistensinya itu membuahkan hasil hingga kerajinannya diekspor ke 11 negara.
Baca Juga:
Dalam proses pembuatannya Joko hanya menggunakan limbah kayu jati saja karena menurutnya memiliki kualitas bagus dan mudah ditemukan di Madiun. Selain itu, pemilihan bahan limbah kayu untuk meningkatkan nilai ekonomisnya dibanding hanya dibakar saja.
Saat ini kreasinya sudah menjadi cinderamata resmi dari Pemerintahan Kabupaten Madiun. Biasanya Joko akan memproduksi 50 wayang setiap bulannya untuk diantarkan ke Pemkab.
Bukan hanya menjadi cinderamata resmi di Pemkab Madiun, hasil karyanya itu juga dijadikan suvenir di DPR RI. Bahkan, salah seorang pimpinan DPR RI meminta untuk dibuatkan wayang kayu sebanyak seribu unit. (nab)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
2 Pemuda Lumajang Berhasil Olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan, Buka Lapangan Kerja Baru
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit