Memahami 'Perahu Doti', Ilmu Hitam Asal Maluku


Maluku memiliki berbagai jenis ilmu hitam. (foto: dok/Arif Travel Detik)
MerahPutih.com - Santet atau ilmu hitam merupakan salah satu fenomena yang seringkali menjadi bagian dari mitos dan kepercayaan tradisional masyarakat Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang kaya akan budaya dan cerita rakyat. Di Maluku, sebuah nama yang cukup dikenal dalam dunia mistis adalah 'Perahu Doti'.
Dikutip dari berbagai sumber, Perahu Doti berasal dari Maluku, sebuah kepulauan yang terletak di bagian timur Indonesia. Sejarah atau asal-usul santet ini berkaitan erat dengan praktik-praktik spiritual dan kepercayaan masyarakat lokal yang sudah ada sejak lama.
Baca juga:
Prosesi Unik dan Panjang, Beginilah Urutan Adat Pernikahan Maluku
Nama 'Perahu Doti' itu sendiri mengacu pada bentuk fisik dari ilmu hitam ini, yang dipercaya berbentuk seperti perahu kecil yang dapat dikendalikan oleh orang yang memiliki kemampuan supranatural.
Dalam kepercayaan masyarakat Maluku, Perahu Doti bukanlah perahu biasa. Sebaliknya, ia dianggap sebagai medium atau alat yang digunakan oleh seorang 'dukun' atau praktisi ilmu hitam untuk menyebarkan pengaruh jahat kepada korban yang menjadi sasaran.
Perahu tersebut diyakini dapat berlayar melewati batas-batas alam fisik, dan perjalanannya tidak dibatasi oleh hukum-hukum duniawi. Dengan kata lain, perahu ini bisa bergerak di atas air atau bahkan di udara, membawa dengan serta-merta hal-hal yang negatif, seperti penyakit, kesialan, atau malapetaka.
Baca juga:
Bambu Gila dari Maluku, Permainan Ekstrem Tradisional Sarat Nuansa Mistis
Santet Perahu Doti adalah bagian dari kepercayaan dan budaya mistis yang masih hidup di beberapa daerah di Maluku. Praktik ini menggambarkan hubungan yang erat antara dunia fisik dan gaib dalam pandangan masyarakat setempat.
Meski terkesan sebagai fenomena supranatural, fenomena santet ini juga menjadi cerminan dari ketegangan sosial, rasa saling curiga, dan kepercayaan terhadap kekuatan yang tidak tampak oleh mata manusia. (far)
Bagikan
Berita Terkait
Tanimbar Maluku ‘Diguncang’ Gempa Senin (30/6) Pagi, BMKG: Waspadai Potensi Susulan

Gunakan Perhitungan Hisab Leluhur, Warga Negeri Wakal Gelar Salat Idul Fitri 2025, Sabtu (29/3)

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Maluku Terasa Hingga Bali, Tidak Ada Peringatan Tsunami

Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Seram Bagian Timur, BMKG Minta Masyarakat Tenang

Hendrik Lewerissa Jadi Gubernur 'Termiskin', Hartanya Cuma Rp 2 Miliar

Profil Hendrik Lewerissa, Pengacara yang Jadi Gubernur Maluku

Menilik Bahan-Bahan Dasar Pembuatan Minuman Tradisional 'Sopi' Asal Maluku

Rumah Adat Sasadu asal Maluku Cerminan Filosofi Keterbukaan dan Kebersamaan

Ukuwala Mahiate, Tradisi Ekstrem dari Tanah Maluku

Wangi, Gurih, Nikmat Nasi Jaha Khas Maluku Utara
