Media Sosial Sudah Tidak Aman Lagi

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 03 Oktober 2017
Media Sosial Sudah Tidak Aman Lagi

Medsos sudah tidak aman lagi. (Foto: zoosk)

Ukuran:
14
Audio:

PADA tahun 2010, Eric Schmidt dari Google mengatakan bahwa dunia saat ini memproduksi informasi lebih banyak ketimbang dekade-dekade sebelumnya. Diperkirakan pada tahun 2014, dunia setiap harinya menciptakan sekitar 2,5 kuintilion byte data. Data 10 menit sama dengan 10 ribu generasi manusia. Sayangnya tidak ada perlindungan dari data-data tersebut.

Di Amerika jaringan sosial dianggap sebagai area publik. Sedangkan informasi yang terbagi dan dibagikan diatur dalam doktrin pihak ketiga. Dalam artian user tidak memiliki ekspektasi apapun dari data yang dikolek oleh atau masuk pada pihak ketiga. Pihak ketiga ini yang menjalin hubungan bisnis dengan Anda seperti operator atau institusi lainnya. Data tersebut tidak dianggap sebagai data pribadi.

Pada tahun 2011 Facebook mengakui bahwa 600 ribu akun terancam setiap harinya. Kebocoran keamanan itu lantas disalahgunakan oleh pihak lain. Seperti pencurian identitas, penggelapan pajak, penipuan asuransi dan tindak kriminal lainnya. Facebook di tahun 2014 membuka bahwa 11% akun yang ada atau sekitar 140 juta akun adalah akun palsu.

Data yang dimasukan ke dalam media sosial sangat rentan digunakan oleh pihak lain. Bayangkan 40% pegguna media sosial saat ini menyimpan paling tidak satu malware pada devicenya.Kemudian 20% pengguna jaringan internet atau akun emailnya terancam atau dicuri oleh pihak lain. Terkonek dengan media sosial pada jaringan umum sangat rentan dimasuki oleh hacker.

Pada tahun ini, Facebook melaporkan bahwa dalam sebulan ada 54 ribu kasus pronografi balas dendam dan pemerasan seks. Facebook terpaksa menghentikan 14 ribu akun yang mengarah pada kekerasan seksual dan pelecehan pada anak-anak.

Pencurian data pun dapat dilakukan melalui data lokal yang dipos online. Mereka memasuki metadata yang ada pada foto dan video serta update status yang dibagikan melalui ponsel. Mereka dapat melihat tanggal, jam dan koordinat GPS dimana foto dan video diambil. Bahkan dapat pula mengetahui nomor seri ponsel atau kamera. Metadata sangat mudah dimasuki melalui berbagai tool yang bebas didownload. Celakanya dengan modal metadata itu, gambar atau lokasi akan muncul sesuai koordinat pada Google Maps. (psr)

#Media Sosial #Jejaring Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Bagikan