Masyarakat Bali Kuno Manfaatkan Tanaman untuk Pengobatan
Masyarakat Bali kuno manfaatkan tanaman untuk pengobatan.(foto: pexels-wayan)
MERAHPUTIH.COM - LONTAR Usada Taru Pramana yang ditulis pada abad ke-11 menjadi pedoman bagi masyarakat Bali kuno dalam memanfatkan bahan obat-obatan yang berasal dari tanaman. Peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ni Kadek Sri Sumiartini mengatakan di dalam lontar itu tercantum kurang lebih 250 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
"Prasasti sebagai salah satu informasi yang autentik dapat digunakan sebagai data sejarah untuk mengungkap aspek sosial budaya yang terjadi pada masa lampau," kata Sri dalam sebuah diskusi daring, seperti dilansir ANTARA, Senin (30/9).
Ia memaparkan masyarakat Bali masih mempertahankan aktivitas yang telah diturunkan dari masa lampau seperti pemanfaatan tanaman untuk memenuhi kebutuhan, termasuk untuk digunakan sebagai obat-obatan.
Beberapa jenis tanaman yang disebutkan dalam naskah itu antara lain bambu hampel untuk mengobati penyakit kuning, enau untuk mengobati cacar kulit, kelapa untuk mengobati sakit panas, mengkudu untuk mengobati maag atau kelelahan dan menurunkan darah tinggi, hingga bawang putih yang berkhasiat sebagai obat luwes atau awet muda.
Baca juga:
Kolaborasi Navicula, Petra Sihombing dan Iga Massardi untuk Masyarakat Bali yang Terdampak Pandemi
Lebih lanjut, Kadek menjelaskan prasasti dari masa Bali kuno memang tidak secara langsung menyebutkan nama-nama tanaman obat. Meski demikian, terdapat penyebutan kata walyan pada Prasasti Sawan A II = Bila II yang diartikan sebagai dukun dan kata pawalyan pada Prasasti Batuan dan Prasasti Sawan A I = Bila I yang diartikan sebagai pajak dukun.
Dalam masyarakat Bali, dukun merupakan orang yang dipercaya mampu mengobati orang sakit. Dengan adanya penyebutan istilah dukun, ditambah adanya pengetahuan mengenai obat-obatan dari tanaman, seorang dukun mungkin telah memanfaatkan tanaman sebagai sarana pengobatan.
"Selain menggunakan bantuan spiritual, dukun juga mempelajari Lontar Usada Taru Pramana dalam penyembuhan penyakit," paparnya.(*)
Baca juga:
Sandjong Wellness Sajikan Kombinasi Teknik Pijat Tradisional Jawa, Bali dan Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan
Waspada Potensi Banjir Rob di 7 Pesisir di Bali pada 5-9 November
Viral Lift Rp 200 Miliar di Tebing Pantai Kelingking Nusa Penida, DPR Minta Proyek Tak Rusak Alam
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara
Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali