Massa yang Berunjuk Rasa Depan Bawaslu Mulai Rusuh


Aksi massa depan Gedung Bawaslu RI Jakarta Pusat dikawal ketat petugas kepolisian (antaranews)
MerahPutih.Com - Massa yang berunjuk rasa di depan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rabu petang, ricuh dengan melempar botol air minum dan menyalakan petasan serta kembang api usai shalat Maghrib.
Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menahan massa yang melakukan tindakan anarki.
Saat massa ricuh, koordinator massa yang berada di atas mobil komando berkali-kali mengingatkan agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja memicu kekacauan.
Ia juga mengimbau massa untuk meninggalkan lokasi unjuk rasa, tetapi sebagian besar massa memilih bertahan.
Orator juga mengajak massa bershalawat agar kembali damai dan tidak terpicu emosi.
Sementara kepolisian tampak meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan beberapa mobil barracuda.

Padahal sebelumnya pada sore hari Amien Rais sudah mengimbau massa agar tidak melakukan kekerasan, tidak merusak fasilitas dan menjaga ketertiban.
Massa membabi buta mendamprat petugas seraya berteriak 'turunkan Jokowi' dan 'Polisi mengayomi jangan ikut kontestasi'.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan dan Dandim 0501/ JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana meminta warga untuk damai.
"Tolong teman-teman jaga suasana dan tetap damai," kata Harry seraya berdiri di atas mobil komando pada Rabu (22/5) malam.
Sementara, pengunjuk rasa yang terdiri tetap ngotot melakukan perlawanan selama lima menit.
Harry pun meminta kepada penanggungjawab aksi untuk menenangkan massa.
"Tolong uztad Bernard bantu untuk menenangkan massa," kata Harry.
Melihat massa yang tak kunjung diam, petugas pun melemparkan gas air mata kepada mereka. Meski terhalang kawat berduri, massa tatap terkena semburan gas air mata.
Hingga kini, suasana belum kondusif dan potensi terjadi kekisruhan lanjutan tetap terjadi.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum

Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks
