Massa Mulai Bubarkan Diri, Koordinator Aksi: Kami Mundur Tapi Jangan Ditembak Ya
Perwakilan massa melakukan negosiasi dengan petugas kepolisian depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.Com - Massa aksi yang berunjuk rasa depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat mulai membubarkan diri. Sebagian besar massa yang merupakan pendukung Prabowo-Sandi memutuskan meninggalkan lokasi, sementara sebagian lain masih bertahan.
Massa yang masih bertahan melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian dan TNI. Dua perwakilan massa menyatakan siap mundur, meski keadaan masih panas.
Perwakilan massa, Yusuf Arupalaka mengatakan, dia siap untuk mundur jika Polisi memfasilitasi.
"Kami siap pak untuk mundur, asal jangan ditembaki gas air mata," kata Yusuf di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Yusuf mengatakan, dia tak mau melihat ada peristiwa yang memancing amarah peserta aksi.
"Mohon Brimob jangan tembak teman kami," kata Yusuf.
Sementara, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, pihaknya akan tetap bertahan di Bawaslu.
"Kami tak akan mundur," jelas Harry kepada Yusuf.
Sementara, perwakilan madsa yang lain, memohon jangan ada upaya memancing massa.
"Jangan ada pihak ketiga yang bermain. Kami tak ada yanh bermain, kalau ada yang bermasalah, silahkan ditindak. Jangan ditembak," jelas dia.
Yusuf kemudian menegaskan pernyataannya kepada petugas kepolisian bahwa pihak siap bubar mengingat aksi sudah lebih dari tiga jam.
"Intinya kami akan bubar," tambah dia.
Sementara itu, akibat kerusuhan, sekitar 10 personel polisi menjadi korban. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan terus melakukan negosiasi dengan massa yang bertahan. Sebagian massa yang terdiri dari usia tanggung enggan meninggalkan lokasi aksi dan terlibat perang kembang api dengan petugas kepolisian.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi Unjuk Rasa Emak-emak Tolak MBG di Depan Gedung Badan Gizi Nasional Jakarta
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor