Masa Pandemi, Banyuwangi Ekspor 600 Ton Kopi ke Eropa


Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (tiga kanan)saat menghadiri pemberangkatan ekspor kopi ke negara di Eropa. (MP/Istimewa
MerahPutih.com - Banyuwangi mencatatkan rekor pesanan ekspor berkapasitas 600 ton untuk penuhi kebutuhan pasar Eropa.
Produk kopi tersebut dikirim dari para petani kopi dari Kebun Malangsari, Kecamatan Glenmore.
Perkebunan Malangsari ada di kawasan pegunungan selatan Banyuwangi yang dikenal dengan produk "kopi lanang".
Baca Juga:
Mencicipi Kopi Terbaik dalam Cupping Best of Panama 2020 Bersama Beangasm
Manajer Kebun Malangsari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Sanuri mengatakan, PTPN XII menerima order perdana kopi robusta dari Swiss dan Italia sejumlah 600 ton.
"Pesanan ini di luar ekspor yang sudah pernah kita lakukan. Tahun 2020 ini kita sudah mengekspor dua kali panen yang totalnya sekitar 72 ton," beber Sanuri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/09).
Ia menambahkan, mayoritas kopi yang diekspor dari Kebun Malangsari. Namun, dari beberapa kebun lain milik PTPN XII juga ikut berkontribusi, seperti Kebun Gumitir, Kebun Selogiri, serta kebun milik rakyat yang didampingi oleh PTPN XII.
"Kopi dari perkebunan rakyat di Malangsari ini kualitasnya sudah terstandar. Kopi rakyatnya juga sudah dikenal di pasar Eropa, dengan branding Kopi Gunungsari. Selama ini, kami menerapkan pembinaan teknis mulai dari memilih bibit yang baik hingga proses penanaman dan panen," tuturnya.

Ada aroma coklat digemari orang Italia
Kopi robusta yang dihasilkan dari kawasan Banyuwangi bagian barat ini, lanjut Sanuri, cita rasanya digemari penikmat kopi di Eropa, khususnya Swiss dan Italia.
“Kopi olahan kita ada rasa khas seperti coklat yang disukai lidah orang Italia,” ungkapnya.
Baca Juga:
Pengelola Tebalik Kopi Langgar Protokol Kesehatan, Anies: Anda Tutup Sekarang!
Sanuri menjelaskan, perkebunan kopi Malangsari seluas 1.500 hektare itu menghasilkan 1.500 ton kopi kering di tahun ini. Targetnya, dari total kopi yang dihasilkan PTPN XII, sebanyak 1.200 ton bisa diekspor ke berbagai negara.
"Kami perkirakan, pada Oktober besok akan ada kontrak baru lagi dari Eropa. Kami yakin, akan bertambah ekspor kita,” tegasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun mengapresiasi ekspor kopi tersebut.
"Ekspor kopi di tengah pandemi COVID-19 ini cukup menggembirakan. Dengan kolaborasi bersama, saya yakin langkah ini bisa terus tumbuh, termasuk terus melakukan pendampingan ke petani kopi rakyat di Banyuwangi ini," ungkap Azwar Anas. (Andika Eldon/Jawa Timur)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kemendag Lepas 57,6 Ton Kopi dari Subang ke China Rp 4,3 Miliar

Trump Tetapkan Tarif 19 Persen, Suku Bunga Bank Indonesia Didesak Turun

2 Jenazah Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Mengambang di Perairan Banyuwangi

Siap-Siap Ekonomi Global Kembali Terguncang, Trump Tolak Perpanjang Penundaan Tarif Resiprokal AS

Eksportir Indonesia Perlu Perhatikan Penggunaan Pewarna Makanan Sintetis pada Produk Ekspor ke AS

Sukses Angkutan Lebaran 2025, KA Ijen Ekspres Jadi Andalan Rute Malang - Banyuwangi

Trump Ketok Kenaikan Tarif Impor, Produk Ekspor Indonesia Terancam Kalah Daya Saing

39,6 Ton Kopi Robusta asal Malang Diekspor ke Mesir

Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya

Pemerintah Targetkan Ekspor Kendaraan Roda Dua Meningkat
