Martabak, Camilan Lezat Paling Laris di Malam Hari


Camilan populer di malam hari. (Foto: Instagram/wantobechef)
SEDANG PDKT dengan si doi? Jajanan yang satu ini sih katanya bisa meluluhkan hati calon mertua, apalagi martabak super empat telur dan keju pisang coklat. Selain itu, martabak juga menjadi camilan paling populer yang dikonsumsi saat malam hari. Kira-kira kenapa bisa begitu, ya?
Kalau kita lewat di depan ruko atau pinggir jalan, pajangan telur bebek dan dus martabak seolah menghipnotis diri ingin mampir. Terlebih ada perasaan enggak enak kalau tidak membawa buah tangan ke rumah gebetan. Namanya juga first date, rasanya gimana gitu. Di antara banyak camilan, mengapa martabak jadi andalan ya?
Ternyata, salah satu alasan mengapa martabak dijual saat malam hari adalah karena lebih lezat jika disantap di waktu tersebut. Terasa lebih nikmat ketika bincang-bincang di teras rumah, di bawah bulan purnama, sambil ditemani minuman bersoda.
Selain itu, konsumen punya lebih banyak waktu untuk jajan di sore dan malam hari, dibandingkan siang hari yang umumnya sedang bekerja. Ada juga yang bilang, kalo siang hari sih abangnya jualan es doger.
Baca juga:

Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga sih. Kita memang paling sering merasa lapar ketika malam hari atau saat bangun tidur. Mengutip NBC News, salah satu faktornya adalah melewatkan makan siang yang secara tidak langsung membiarkan tubuh kehilangan 20 sampai 25 persen energi harian.
Faktor lainnya adalah terlalu banyak makan karbohidrat dan lemak saat makan malam, atau terlalu banyak ngemil sebelum tidur. Ada juga yang bilang, terlalu sering begadang membuat tubuh kita menguras banyak energi dan menimbulkan rasa lapar.
Baca juga:
Minum Air Jeruk Nipis Saja Bisa Hilangkan Perut Buncit? Mitos Ah!

Di sisi lain dengan kemudahan memesan makanan lewat ojek online, martabak makin menjadi-jadi. Melansir Kompas.com berdasarkan data GO-FOOD di 2018, martabak berada di urutan keenam dengan total 760 ribu kali pemesanan. Sedangkan nomor satu adalah paket ayam dengan total 10 juta kali. Jadi, maklum ya kalau abang ojeknya lama mengantar pesananamu.
Meski rasanya memang enggak karuan, kamu harus membatasi makan martabak, terlebih ketika malam hari. Karena dalam sepotong martabak manis, menyimpan lemak dan kalori yang sama dengan sepiring nasi. Itu kenapa martabak katanya bisa bikin gemuk. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut

Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda

Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber

Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa
