Mark Zuckerberg Minta Maaf pada Keluarga Korban Pelecehan di Media Sosial

Soffi AmiraSoffi Amira - Jumat, 02 Februari 2024
Mark Zuckerberg Minta Maaf pada Keluarga Korban Pelecehan di Media Sosial

CEO Meta, Mark Zuckerberg, meminta maaf kepada keluarga korban pelecehan di media sosial. Foto: Forbes

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - CEO Meta, Mark Zuckerberg, meminta maaf kepada keluarga anak-anak yang mengalami pelecehan seksual di media sosial. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri sidang Komite Kehakiman Senat yang berlangsung pada Rabu (31/1) lalu.

"Saya meminta maaf atas semua yang telah kalian lalui," kata Zuckerberg sambil berdiri dan menoleh ke arah penonton, seperti dilansir laman Independent, Rabu (31/1).

"Tidak seorang pun harus mengalami penderitaan yang dialami keluarga kalian. Inilah sebabnya kami telah berinvestasi begitu banyak dan akan melanjutkan upaya terdepan di industri ini untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang harus mengalami hal-hal seperti yang dialami keluarga kalian," lanjutnya.

Baca juga: Mark Zuckerberg Ingin Buat Artificial General Intelligence

Permintaan maaf itu muncul setelah adanya serangkaian pertanyaan intens dari seorang Republikan dari Missouri, Senator Josh Hawley. Ia berulang kali bertanya kepada Zuckerberg, apakah dirinya berencana atau sudah memberikan kompensasi kepada mereka yang dianiaya di media sosial beserta keluarganya.

"Ada keluarga koban di sini hari ini. Apakah kamu sudah meminta maaf kepada mereka? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang? Mereka ada di sini, kamu ada di televisi nasional. Maukah kamu meminta maaf atas perbuatanmu terhadap orang-orang baik ini," tegas Hawley.

Baca juga: Trump Didenda Rp 1,2 Triliun Karena Pelecehan dan Pencemaran Nama Baik

Selain Zuckerberg, CEO TikTok, Discord, hingga X juga memberikan kesaksian
Selain Zuckerberg, CEO TikTok, Discord, hingga X juga memberikan kesaksian. Foto: dok. Forbes

"Kamu tidak melakukan apa pun untuk membantu mereka. Kamu tidak melakukan apa pun untuk memperbaikinya. Kamu dapat melakukannya hari ini," lanjutnya.

Selain Zuckerberg, CEO TikTok, Discord, Snapchat, dan X, juga turut memberikan kesaksian dalam sidang Komite Kehakiman Senat. Selama persidangan, para senator memberikan pertanyaan tajam atas dampak buruk yang terkait prevalensi materi pelecehan seksual terhadap anak secara online. (and)

Baca juga: Meta akan Buat Fitur Baru untuk Lindungi Anak-anak di Instagram dan Messenger

#Meta #Mark Zuckerberg #Media Sosial #Pelecehan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Akun ganda sering kali disalahgunakan untuk tujuan negatif, dari penyebaran hoaks hingga penipuan.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Juli 2025
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Indonesia
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
DPR ingin pengaturan penyiaran platform digital dapat dijadikan satu terlebih dahulu dengan penyiaran konvensional ke dalam RUU Penyiaran sebab menyasar substansi yang sama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
Indonesia
Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok
PoliceTube merupakan platform milik Polri, yang mirip dengan YouTube dan TikTok. Platform ini akan diluncurkan pada 1 Juli 2025.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok
Dunia
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Sebanyak 16 miliar data bocor. Pengguna Apple, Facebook, dan Google diminta untuk mengganti kata sandinya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Indonesia
AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
AS memperketat visa pelajar dari Indonesia. Jadi, pemohon visa wajib menyantumkan akun media sosial di formulir aplikasi.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
Bagikan