Manfaat Sulforaphane, Senyawa Terkandung pada Brokoli dan Kubis


Brokoli. (Foto: Unsplash/Hans Ripa)
MerahPutih.com - Brokoli dan kubis mengandung senyawa penting yang bermanfaat untuk kesehatan, yakni sulforaphane. Senyawa tersebut terbentuk saat bertemu dengan protein pada tubuh. Sulforaphane juga terbentuk saat sayuran dicincang, dimasak, atau dikunyah.
Dilansir Health, Kamis (13/6), sulforaphane terkenal karena efek antioksidan dan anti-inflamasinya. Efek ini dapat membantu mencegah kanker dan penurunan kognitif, serta manfaat kesehatan lainnya meskipun diperlukan lebih banyak penelitian.
Sulforaphane bekerja dalam beberapa cara untuk mengurangi peradangan di tubuh. Pertama, mengaktifkan protein yang disebut Nrf2, yang meningkatkan produksi antioksidan padah tubuh. Antioksidan ini membantu melindungi sel dari kerusakan akibat peradangan, yang dapat terjadi karena berbagai kondisi.
Sulforaphane juga memblokir aktivitas NF-κB, sebuah kompleks protein yang mengaktifkan gen yang bertanggung jawab untuk menciptakan peradangan di tubuh. Dengan menghambat NF-κB, sulforaphane mengurangi jumlah molekul inflamasi yang dapat dibuat di dalam tubuh.
Baca juga:
Sejauh ini, bukti terkuat sifat antikanker sulforaphane terlihat pada kanker prostat. Dalam sebuah uji klinis, orang dewasa yang didiagnosis menderita kanker prostat dan mengonsumsi suplemen sulforaphane setiap hari selama enam bulan mengalami peningkatan kadar antigen spesifik prostat (PSA) sebanyak dua kali lipat, dibandingkan mereka yang menggunakan plasebo.
Karena kanker prostat meningkatkan kadar PSA, penelitian menunjukkan bahwa suplementasi sulforaphane dapat membantu mencegah atau menunda kambuhnya kanker prostat. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan hal ini. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
