Mamalia Menggemaskan Ini Kembali Muncul di Perairan Hong Kong


Menguasai wilayah perairan untuk mereka sendiri. (Foto: Unsplash/Dan Freeman)
SEJAK pandemi virus corona dimulai dan manusia semakin terisolasi, hewan di seluruh dunia mulai kembali ke habitat yang dulu ditinggalkan. Termasuk singa yang rebahan di tengah jalan Afrika Selatan dan beruang hitam yang berkeliaran di beberapa bagian Yosemite setelah bertahun-tahun tidak terlihat. Sekarang, sekelompok besar lumba-lumba bungkuk Indo-Pasifik terlihat kembali ke perairan antara Hong Kong dan Makau.
Menurut The Guardian, lumba-lumba, yang juga dikenal sebagai lumba-lumba putih Cina dan lumba-lumba merah muda, mulai menghindari daerah itu beberapa waktu lalu karena peraian dipenuhi speed boat. Namun, karena pandemi dan manusia melakukan karantina, lumba-lumba telah kembali. Mereka terlihat menguasai sebagian besar wilayah perairan itu.
Baca juga:

“Saya telah mempelajari lumba-lumba ini sejak tahun 1993. Saya belum pernah melihat perubahan dramatis seperti ini sebelumnya,” Dr. Lindsay Porter, ilmuwan senior di Universitas St. Andrews, kepada The Guardian. Menurut Porter, jumlah lumba-lumba telah meningkat hingga 30% di perairan tersebut sejak bulan Maret.
“Dari pengamatan visual, lumba-lumba menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi, muncul ke permukaan, pemanasan, sebelum akhirnya bekembang biak. Lumba-lumba Hong Kong biasanya hidup di pinggiran. Mereka stres, menghabiskan waktu untuk makan dan istirahat. Jadi jika sekarang bisa melihat mereka bermain dan bersenang-senang, kejadian itu sangat menyenangkan untuk dilihat,” tambahnya.
Untuk mengetahui berapa banyak lumba-lumba yang kembali, Porter dan timnya menjatuhkan alat pencatatan di bawah permukaan di jalur regular kapal feri. Lalu mereka melakukan pendataan dengan mendengarkan suara lumba-lumba dan membandingkan rekaman baru dengan rekaman lama yang diambil sebelum pandemi.
Baca juga:
Pertama, Bandara Internasional Dubai Gunakan Jasa Anjing Pelacak Virus Corona

Sekarang, dilansir laman T+L, tim berharap temuan ini akan membantu mengubah cara perusahaan feri beroperasi di perairan. Termasuk mengoperasikan lebih sedikit perjalanan untuk memastikan lumba-lumba tetap menetap.
"Saya terkadang merasa bahwa kita sedang mempelajari kematian secara perlahan populasi ini, yang bisa sangat menyedihkan," kata Porter kepada Reuters. Dan, seperti yang dijelaskan oleh World Wildlife Fund Hong Kong, populasi lumba-lumba di Muara Sungai Mutiara diperkirakan sekitar 2.500 individu.
Namun terdapat "penurunan yang mengkhawatirkan" dalam beberapa tahun terakhir. Semoga penelitian ini dan kembalinya lumba-lumba ini akan memacu lebih banyak orang bertindak untuk menyelamatkan mereka. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
