Mamalia Menggemaskan Ini Kembali Muncul di Perairan Hong Kong

Leonard Leonard - Jumat, 18 September 2020
Mamalia Menggemaskan Ini Kembali Muncul di Perairan Hong Kong

Menguasai wilayah perairan untuk mereka sendiri. (Foto: Unsplash/Dan Freeman)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEJAK pandemi virus corona dimulai dan manusia semakin terisolasi, hewan di seluruh dunia mulai kembali ke habitat yang dulu ditinggalkan. Termasuk singa yang rebahan di tengah jalan Afrika Selatan dan beruang hitam yang berkeliaran di beberapa bagian Yosemite setelah bertahun-tahun tidak terlihat. Sekarang, sekelompok besar lumba-lumba bungkuk Indo-Pasifik terlihat kembali ke perairan antara Hong Kong dan Makau.

Menurut The Guardian, lumba-lumba, yang juga dikenal sebagai lumba-lumba putih Cina dan lumba-lumba merah muda, mulai menghindari daerah itu beberapa waktu lalu karena peraian dipenuhi speed boat. Namun, karena pandemi dan manusia melakukan karantina, lumba-lumba telah kembali. Mereka terlihat menguasai sebagian besar wilayah perairan itu.

Baca juga:

Teknologi Ini Mampu Lacak Badak Lewat Foto Jejak Kaki

1
Akan menghindar saat perairan dipenuhi kapal. (Foto: asiatatler)

“Saya telah mempelajari lumba-lumba ini sejak tahun 1993. Saya belum pernah melihat perubahan dramatis seperti ini sebelumnya,” Dr. Lindsay Porter, ilmuwan senior di Universitas St. Andrews, kepada The Guardian. Menurut Porter, jumlah lumba-lumba telah meningkat hingga 30% di perairan tersebut sejak bulan Maret.

“Dari pengamatan visual, lumba-lumba menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi, muncul ke permukaan, pemanasan, sebelum akhirnya bekembang biak. Lumba-lumba Hong Kong biasanya hidup di pinggiran. Mereka stres, menghabiskan waktu untuk makan dan istirahat. Jadi jika sekarang bisa melihat mereka bermain dan bersenang-senang, kejadian itu sangat menyenangkan untuk dilihat,” tambahnya.

Untuk mengetahui berapa banyak lumba-lumba yang kembali, Porter dan timnya menjatuhkan alat pencatatan di bawah permukaan di jalur regular kapal feri. Lalu mereka melakukan pendataan dengan mendengarkan suara lumba-lumba dan membandingkan rekaman baru dengan rekaman lama yang diambil sebelum pandemi.

Baca juga:

Pertama, Bandara Internasional Dubai Gunakan Jasa Anjing Pelacak Virus Corona

2
Terlihat menghabiskan waktu dengan segudang kegiatan. (Foto: people)

Sekarang, dilansir laman T+L, tim berharap temuan ini akan membantu mengubah cara perusahaan feri beroperasi di perairan. Termasuk mengoperasikan lebih sedikit perjalanan untuk memastikan lumba-lumba tetap menetap.

"Saya terkadang merasa bahwa kita sedang mempelajari kematian secara perlahan populasi ini, yang bisa sangat menyedihkan," kata Porter kepada Reuters. Dan, seperti yang dijelaskan oleh World Wildlife Fund Hong Kong, populasi lumba-lumba di Muara Sungai Mutiara diperkirakan sekitar 2.500 individu.

Namun terdapat "penurunan yang mengkhawatirkan" dalam beberapa tahun terakhir. Semoga penelitian ini dan kembalinya lumba-lumba ini akan memacu lebih banyak orang bertindak untuk menyelamatkan mereka. (lgi)

Baca juga:

Teknologi Cetak 3D Bantu Pembangunan Ulang Terumbu Karang

#Mamalia #Sains #Lumba-lumba
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan