Makanan Basah atau Kering, Mana Lebih Baik untuk Kucing?


Memanjakan kucing juga harus memikirkan faktor kesehatannya. (Foto: Unsplash/Yerlin Matu)
PEMILIK kucing tentu akan berusaha memberikan yang terbaik untuk peliharaan kesayangannya. Segala macam cara dilakukan demi memuaskan dan memenuhi kebutuhan si anabul (anak bulu). Namun, terkadang apa yang dilakukan pemilik kucing bukan sesuatu yang sepenuhnya benar. Termasuk dalam memilih dan memberikan makanannya.
Kucing akan senang dan makan dengan lahap ketika diberi makanan basah. Meski makanan basah (wet food) cenderung lebih disukai kucing, pemilik anabul disarankan untuk tidak memberikannya terlalu sering.
Dokter hewan Kurnia Suanda mengatakan pakan basah sebaiknya dijadikan camilan atau sekadar 'hadiah' yang diberikan sesekali, sedangkan makanan kering dijadikan hidangan utama. "Jika terlalu terbiasa makan wet food, nanti malas makan kibble (pakan kering)," kata Kurnia dilansir ANTARA, Kamis (2/6).
Baca juga:

Pakan kering untuk kucing terdiri dari potongan kecil yang kerap berbau amis, tapi aroma dari pakan kering tidak terlalu semerbak seperti makanan basah untuk anabul. Aroma menyengat dari pakan basah inilah yang membuat hewan peliharaan lebih tertarik menyantapnya.
Namun, nutrisi dalam makanan basah lebih sedikit jika dibandingkan dengan kibble karena pakan basah mengandung air. Selain itu, terlalu sering menyantap makanan basah bisa menyebabkan terbentuknya karang gigi pada mulut kucing, terutama mereka yang giginya tak pernah disikat.
Baca juga:

Nantinya, karang gigi yang tumbuh akibat terlalu sering diberi makanan basah akan membuat mulut si anabul jadi terasa tak nyaman, dan pada akhirnya mengurangi nafsu makan. Seperti manusia, penyakit dari mulut bisa menyebar ke tubuh.
Aroma pakan kering memang tak terlalu menggiurkan ketimbang makanan basah, tapi kibble ini lebih praktis disimpan dan disajikan.
Makanan kering bisa disimpan di tempat yang tertutup agar tak dirubung semut, dan bisa dibawa secara mudah ke mana-mana, termasuk bila pencinta hewan ingin memberikan makanan untuk kucing-kucing liar yang ditemukan di jalan.
Penting juga untuk selalu menyediakan air bersih yang diganti secara berkala agar anabul tetap sehat. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

DKI Jakarta Targetkan 22 Ribu Sterilisasi Kucing 2025, Strategi Jitu Kendalikan Populasi Hewan Liar

Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya

Aduh! Kucing Ini Jadi Kurir Narkoba di Penjara Kosta Rika, Diamankan Petugas dan Dibawa ke Layanan Kesehatan Hewan

Puskewan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan Cegah Penularan Penyakit di Jakarta

Paus Raksasa untuk Kucing Istana, Bill Gates Tak Bisa Menolak Pesona Bobby Kertanegara!

Lelang Laku Rp 12 Juta, Nasib Baju Bobby Kertanegara kini di Tangan Legislator PSI

Menilik Pameran Hewan Peliharaan yang Mengemaskan dalam Gelaran Pet Fest 2025 di ICE BSD
