Mabes Polri Jalin Kerjasama Dengan Sejumlah Negara Selidiki Aliran Dana Teroris ISIS


Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah punya strategi baru dalam merekrut anggota (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut Detasemen Khusus 88 akan bertemu dengan para perwakilan kedutaan besar sejumlah negara guna menguak jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terhubung dengan ISIS. Pertemuan ini guna mendalami soal aliran dana ke jaringan terotis tersebut.
Pasalnya, JAD di Indonesia dapat uang operasional dari buron bernama Saefulah. Dimana Saefulah dapat aliran dana dari lima negara berbeda.
Baca Juga: Terduga Teroris Padang Berencana Ledakan Bom Bunuh Diri Pada Aksi 22 Mei Lalu
"Densus 88 sudah menyampaikan para perwakilan Kedubes yang ada di Indonesia, ada Liaison Officer yang diundang untuk mengomunikasikan terkait jaringan terorisme," kata Dedi di kantor Divisi Humas Polri, Rabu (24/7).
Pertemuan rencananya dilakukan pekan ini. Selain itu, Polri juga akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), akan diusut aliran dana itu.
"Termasuk aliran dana ini dengan PPATK," ujarnya.

Untuk diketahui lima negara yang dimaksud yaitu, Trinidad Tobago, Maldives, Venezuela, Jerman, dan Malaysia. Saefulah menerima aliran dana aksi teror sejak Maret 2016 sampai September 2017.
Nama pengirim di tiap negara berbeda-beda. Dikirim lewat Western Union, total dana yang diterima Mencapai Rp413.169.857.
Dedi menyebut Saefulah merekrut terduga teroris di Padang, Sumatera Barat, Novendri alias Abu Zahran alias Abu Jundi sebagai kaki tangannya untuk melakukan penyaluran dana tersebut.
"Saudara Saefulah ini menerima beberapa aliran dana, ini aliran dana dari negara Trinidad Tobago ada tujuh kali, dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali dan Malaysia sekali," kata dia.
Saefulah menerima aliran dana aksi teror sejak Maret 2016 sampai September 2017. Lewat Western Union, total dana yang diterima capai Rp.413.169.857.
Pengirim dari Trinidad Tobagi bernama Yahya Abdul Karim, Fawaaz Ali, Keberina Deonarine, Ricky Mohammed, Ian Marvin Bailey, dan Furkan Cinar. Sedang dari Maldives bernama Ahmed Afrah dan Muslih Ali.
Kemudian pengirim dari Venezuela adalah Pedro Manuel Moralez Mendoza. Kemudian, pengirim dari Jerman yaitu Mehboob Suliman dan Simouh Ilyaas.
Lalu, pengirim dari Malaysia bernama Jonius Ondie Jahali. Saefulah pun pernah mengatur perjalan untuk kelompok Muhammad Aulia yang mana kelompok tersebut dideportasi di Bangkok pada 13 Juni 2019 lalu kemudian diciduk Detasemen Khusus 88 Antiteror di Bandara Kuala Namu.
Dari kelompok tersebut, lantas polisi memburu Abu Saidah yang merupakan orang suruhan Saefullah untuk bertemu dengan Novendri di Mal Botani Bogor pada September 2018 guna memberikan uang sebesar Rp.18 juta. Novendri menerima uang Rp16 juta yang diserahkan ke pimpinan JAD Bekasi guna merakit bom.
Namun, kelompok JAD Bekasi telah diringkus oleh tim densus 88. Lebih lanjut dia mengatakan Saefulah pun memerintahkan Novendri memberi dana ke Mujahidin Indonesia Timur (MIT) untuk keberlangsungan kelompok itu.
Baca Juga: Jaringan Teroris di Indonesia Terima Dana dari Venezuela dan Jerman
Saefulah juga berencana mengirim dana ke anggota JAD Kalimantan Timur bernama Yoga guna membeli senjata dari Filipina untuk diselundupkan ke Indonesia. Yoga sendiri telah ditangkap pada Juni 2019 lalu.
Yoga merupakan perantara JAD Indonesia dan jaringan teroris Filipina di Malaysia. Terakhir Dedi menyebut tim Densus 88 kembali melakukan pemetaan guna mengidentifikasi kembali napi teroris yang sudah keluar dari tahanan, deportan dari Suriah yang masih ke Indonesia, serta mengejar para buron.
"Jaring komunikasi polisi Indonesia kita aktivkan dengan kepolisian Filipina, Malaysia, Afghanistan. Ini untuk mencegah aksi terorisme terstruktur oleh JAD," katanya menyudahi.
Saefulah sendiri diketahui merupakan penjaga perpustakaan di Ponpes Ibnu Mas'ud. Kini diyakini yang bersangkutan ada di Khurasan, Afghanistan dan tengah dalam pengejaran oleh tim Densus 88.(Knu)
Baca Juga: Teroris yang Ditangkap di Padang Menyasar Acara HUT RI dan Polda Sumbar
Bagikan
Berita Terkait
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

Email Misterius Ancam Ledakkan Pesawat Haji, Densus 88 Koordinasi dengan Otoritas Arab Saudi

Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror

Kantor Polres Kampung Halaman SBY Diancam Mau Diledakan, Densus 88 Masih Terus Siaga

Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS

Polisi Ungkap Rencana Terselubung 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jateng

Densus 88 Sita 12 Benda Berbahaya di Rumah Kos Terduga Teroris Sukoharjo
