Mabes Polri Benarkan 4 Orang WNI Jadi DPO Teroris di Filipina


Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Martinus Sitompul. (MP/Roberto Gomes)
Mabes Polri membenarkan adanya sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bergabung dalam jaringan teroris di Filipina Selatan.
"Keempatnya masuk kedalam foto daftar pencarian orang dirilis PNP (Polisi Nasional Filipina) senagai teroris," kata Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/5).
Dari data yang diperoleh, Keempat WNI ini bernama Al Ikhwan Yushel warga Palembayan kelahiran 01 November 1991 yang Berangkat ke Filipina tanggal 28 Maret 2017. Kedua, Yayat Hidayat Tarli warga Kuningan kelahiran 25 April 1986 Berangkat ke Filipina pada tanggal 15 April 2017 bersama Anggara Suprayogi.
Ketiga, Anggara Suprayogi warga Tangerang kelahiran 26 Desember 1984 Berangkat ke Filipina pada tanggal 15 April 2017 bersama Yayat Hidayat Tarli. Keempat, Yoki Pratama Windyarto warga Banjarnegara 17 September 1995 yang Berangkat ke Filipina tanggal 4 Maret 2017.
Di samping itu, ada juga 3 orang WNI yang diduga terlibat aksi teroris di Filipina. Ketiganya Moch Jaelani Firdaus warga Bekasi kelabiran 17 mei 1991 Berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017. Kedua, Muhammad Gufron warga Serang kelahira. 20 Oktober 1993 Berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017 dan muhammad Ilham Syahputra warga Medan kelahiran 29 Juli 1995 Berangkat ke Filipina pada tanggal 29 November 2016
"Untuk M Ilham ini pihak keamanan Filipina menyatakan telah meninggal dalam pertempuran di Marawi. Tetapi sampai sekarang belum ditemukan jasadnya," ucapnya. (Ayp)
Baca berita terkait teroris lainnya di: Setnov Dukung Filipina Berantas Kelompok Teroris
Bagikan
Berita Terkait
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya

Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
