Headline

Lulusan Terbaik IPB Bertekad Memajukan Peternakan di NTT

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 18 Oktober 2017
 Lulusan Terbaik IPB Bertekad Memajukan Peternakan di NTT

Institut Pertanian Bogor. (Facebook/Bogor Agricultural University Official)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Satu lagi putra Nusa Tenggara Timur (NTT) meraih prestasi gemilang di perguruan tinggi Nasional. Setelah Grandprix Thomryes Marth Kadja menyandang predikat doktor termuda di Indonesia dalam usia 24 tahun, kini ada sosok Dedy Surya Pahlawan.

Dedy Surya Pahlawan, mencatatkan diri sebagai lulusan terbaik dari Fakultas Kedokteran Hewan IBP dengan indeks prestasi kumulatif atau IPK 3,93.

Dedy bertekad akan memajukan peternakan di kampung halamannya Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Saat ditemui usai wisuda di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu, Dedy, putra ketiga dari empat bersaudara pasangan Ibnu Hasyim (53) dan Indung Purwari (49) ini memiliki cita-cita akan mengembangkan Sekolah Peternak Rakyat (SPR) yang diciptakan oleh Prof Muladno.

"Ada dua ide yang ingin saya laksanakan, ide pertama SPR dan pemberantasan penyakit sura pada kuda-kuda di NTT," kata Dedy.

Menurutnya, banyak masyarakat NTT yang memelihara sapi hanya untuk keperluan pribadi, jika ada kebutuhan anak menikah atau kuliah, sapi akan dijual atau dipotong.

"Pemeliharaan sapi tidak intensif, kalau musim kemarau sapi tidak digembalai, tapi dilepas begitu saja. Dengan SPR, sapi milik masyarakat dapat diternakkan, sehingga hasilnya bisa dinikmati bersama," katanya.

Selain produksi sapi, NTT juga menjadi daerah yang memiliki kuda kenamaan. Kuda di wilayah tersebut sering terserang penyakit sura, sehingga banyak kuda yang mati.

"Saya sudah belajar dari dosen IPB bagaimana mengendalikan vektor penyakit sura tersebut supaya bisa diminimalisir," katanya.

Dedy Surya Pahlawan sebagaimana dilansir Antara merupakan mahasiswa jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Labuan Bajo, Flores, NTT.

"Saya memilih FKH untuk memenuhi kebutuhan daerah karena tenaga dokter hewan di daerah saya masih minim. Saat ini baru Wakil Bupati yang bergelar dokter hewan," katanya.

Ia berencana untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana dengan mengambil jurusan spesialis Komodo di salah satu perguruan tinggi yang ada di Jerman.

"Mohon didoakan, anak saya cita-citanya mau jadi bupati. Rencananya, mau lanjut kuliah lagi ambil S2 khusus Komodo, di Jerman," kata Indung Purwari.

Sebagai anak dari keluarga yang tinggal di pulau terpencil di Indonesia, Dedy merasa beruntung bisa berkuliah di IPB. Tidak semua anak memiliki kesempatan seperti yang dialaminya.(*)

#Institut Pertanian Bogor (IPB) #Mahasiswa Berprestasi #Labuhan Bajo #Nusa Tenggara Timur (NTT) #NTT
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Gubernur NTT Janji Kawal Keluarga Prada Lucky Tuntut Keadilan Sampai ke Pusat
"Selaku Gubernur NTT, saya mendukung langkah dan sikap orang tua dari Prada Lucky, Pak Kristian Namo dan lbu Sepriana Paulina Mirpey,"
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Gubernur NTT Janji Kawal Keluarga Prada Lucky Tuntut Keadilan Sampai ke Pusat
Indonesia
Legislator PKB Tegaskan Usut Tuntas Kematian Prada Lucky, Hukum Berat Pelaku
Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Legislator PKB Tegaskan Usut Tuntas Kematian Prada Lucky, Hukum Berat Pelaku
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
215 Siswa di NTT Keracunan, DPR Desak Aparat Usut Kelalaian Penyedia Makan Bergizi Gratis
Kejadian tersebut sangat memprihatinkan dan mencederai misi besar pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
215 Siswa di NTT Keracunan, DPR Desak Aparat Usut Kelalaian Penyedia Makan Bergizi Gratis
Indonesia
Guru Besar IPB: Penurunan Tarif Impor AS Harus Diikuti Konsistensi Kedua Negara
Indonesia dapat memperoleh devisa yang cukup untuk menunjang kegiatan impor
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Juli 2025
Guru Besar IPB: Penurunan Tarif Impor AS Harus Diikuti Konsistensi Kedua Negara
Indonesia
Lewotobi Laki-Laki Erupsi lagi, Bandara El tari Batalkan 4 Rute Penerbangan
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang yang kembali erupsi dan menyemburkan material vulkanis setinggi 18 ribu meter dari puncak gunung.
Dwi Astarini - Senin, 07 Juli 2025
Lewotobi Laki-Laki Erupsi lagi, Bandara El tari Batalkan 4 Rute Penerbangan
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Puluhan Penerbangan ke Bali Dibatalkan dan Sektor Pariwisata Terdampak
Erupsi ini menyebabkan puluhan penerbangan di Bali dihentikan.
Dwi Astarini - Rabu, 18 Juni 2025
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Puluhan Penerbangan ke Bali Dibatalkan dan Sektor Pariwisata Terdampak
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Polda NTT Tutup Akses Jalan Maumere-Larantuka
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi
Wisnu Cipto - Rabu, 18 Juni 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Polda NTT Tutup Akses Jalan Maumere-Larantuka
Indonesia
Aktivitas Vulkanik Meningkat, Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Naik ke Level Awas
Masyarakat dan wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh km dan sektoral barat daya-timur laut delapan km dari pusat erupsi.
Frengky Aruan - Selasa, 17 Juni 2025
Aktivitas Vulkanik Meningkat, Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Naik ke Level Awas
Indonesia
Legislator Sebut Kasus Pelecehan oleh Aparat di NTT Merupakan Bentuk Kegagalan Paling Telanjang dari Sistem Hukum
Sudding menyerukan agar Polri membersihkan institusinya dari "mental predator berseragam"
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Legislator Sebut Kasus Pelecehan oleh Aparat di NTT Merupakan Bentuk Kegagalan Paling Telanjang dari Sistem Hukum
Bagikan