Luhut Tawarkan Riset Obat Herbal ke Tiongkok


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Foto: maritim.go.id)
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia menawarkan para Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, untuk melakukan kerja sama riset di bidang obat herbal. Perguruan Tinggi Tiongkok, diharapkan melakukan riset di dalam negeri.
Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektare di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 di Empat Provinsi Naik, Ini Perintah Luhut
"Di lokasi tersebut, nantinya akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah," ujar Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Rabu (13/1).
Ia juga berharap, di tengah pandemi ini, agar kerja sama ekonomi Indonesia Tiongkok, tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan.
"Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung walet, perikanan, buah tropis, dan batu bara," ungkap Luhut.
Pemerintah Indonesia saat ini juga berharap dapat bekerja sama dengan China untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pendidikan, dan industri di Indonesia.
"Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan China sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan. Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah menyaksikan penandatanganan proyek kerja sama "Two Countries Twin Park" di Parapat, Sumatera Utara, Selasa (12/1).
Kerja sama bertajuk "Two Countries Twin Park" yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian itu melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan China, di mana pada masa mendatang, perusahaan asal negeri tirai bambu juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium. (Knu)
Baca Juga:
Ikuti Arahan Luhut, Wagub DKI Minta Kantor Pemerintah Pusat Juga WFH 75 Persen
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

BGN Klaim Rp 1 Picu Investasi Rp 5 Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut

Redam Fenomena Rojali, Pemerintah Povinsi DKI Jakarta Gelar JITEX 2025

Investasi Danantara Diyakini Jadi Motor Penggerak Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 7 Persen

Sidang Kasus Korupsi Investasi PT Taspen, Jaksa Hadirkan Saksi Kunci dari BNI dan PT IIM
