Luhut Bilang Kasus Penusukan Wiranto Tak Berdampak Besar

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 11 Oktober 2019
Luhut Bilang Kasus Penusukan Wiranto Tak Berdampak Besar

Menko Polhukam Wiranto digotong menuju ruang UGD MMC setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang (antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai penusukan yang dilakukan simpatisan ISIS kepada Menko Polhukam Wiranto hanya aksi kecil yang memang menunjukkan paham radikalisme masih ada.

"Satu insiden kemarin tidak akan berdampak besar, saya percaya aparat mampu meredam itu," kata Luhut di Jakarta, Jumat (11/10).

Baca Juga

Presiden Jokowi Perintahkan Semua Anak Buahnya Dikawal

Sehingga, ia menegaskan bahwa isu adanya radikalisme tidak perlu dibesar-besarkan.

"Radikalisme itu bisa ada di setiap negara, tidak ada negara yang bisa kebal dengan paham ini,"

Luhut mencontohkan paham radikalisme di negara-negara lain tindakannya lebih mengerikan serta berdampak besar bagi negara.

Seperti diketahui, salah satu pelaku penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara diduga terpapar paham radikal.

"Terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Pandeglang dan masih diperiksa oleh Polres Pandeglang, Polda Banten dan dibantu Densus 88. Diduga pelaku terpapar radikal ISIS," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah/aa

Afiliasi pelaku dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia masih didalami. Dari hasil keterangan sementara, motif pelaku yang terpapar paham radikal akan menyerang pejabat publik yang melakukan penegakan hukum terhadap kelompok itu.

Syahril Alamsyah berasal dari Medan dan durasi berada di Banten masih didalami oleh kepolisian. Bahkan, pelaku telah mempersiapkan senjata tajam saat berada di acara yang digelar di Universitas Mathlaul Anwar itu.

Dedi Prasetyo membantah penusukan menunjukkan terjadi kecolongan dalam pengamanan Wiranto karena interaksi masyarakat dengan pejabat publik saat di daerah merupakan kegiatan yang wajar.

Baca Juga

Polisi Ungkap Pelaku Penusukan Tahu Ada Wiranto di Pandeglang

"Bersalaman, disapa, itu hal yang biasa. Barikade untuk untuk pengawalan tetap melekat. Ada pamkat dekat beliau, pamwal juga ada. Standar operasional prosedur pengawalan dan pengamanan pejabat publik melekat," tutur Dedi Prasetyo.

Polisi telah menangkap dua pelaku penusuk Wiranto, selain Syahril Alamsyah, juga seorang perempuan bernama Fitri Andriana asal Brebes. (*)

#Wiranto #Luhut Panjaitan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merayakan HUT ke-80 RI di Sekolah Partai PDIP
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
Indonesia
Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis
Juga menekankan pentingnya program penghiliran untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia dengan Jepang sebagai mitra strategis. ?
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis
Indonesia
Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study
Luhut mengakui pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh masih punya banyak kekurangan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 23 Mei 2025
Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study
Indonesia
Saksi Hidup 10 Tahun Jadi Pembantu Jokowi, Luhut: Jangan Mempersulit Pemerintahan Prabowo
Menurut Luhut, saat ini banyak pengamat yang yang membuat pernyataan tanpa data jelas yang malah membuat keruh kondisi pemerintahan
Wisnu Cipto - Senin, 31 Maret 2025
Saksi Hidup 10 Tahun Jadi Pembantu Jokowi, Luhut: Jangan Mempersulit Pemerintahan Prabowo
Indonesia
Gibran, Fadli Zon Hingga Luhut Panjaitan Bakal Beri Materi ke Kepala Daerah
Setelah itu, Menko Polkam Budi Gunawan juga bakal memberikan materi
Angga Yudha Pratama - Rabu, 26 Februari 2025
Gibran, Fadli Zon Hingga Luhut Panjaitan Bakal Beri Materi ke Kepala Daerah
Indonesia
Imbas Program Makan Bergizi Gratis, Jatah Dana Desa Mau Naik Jadi Rp 8 Miliar
Saat ini tiap desa mendapat jatah dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 1,1 miliar.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Februari 2025
Imbas Program Makan Bergizi Gratis, Jatah Dana Desa Mau Naik Jadi Rp 8 Miliar
Indonesia
Danantara Bakal Bikin Perusahaan Milik Negara Bekerja Lebih Efisien dan Transparan
Pembentukan lembaga pengelola aset negara tersebut merupakan langkah strategis yang dilakukan pemerintah, mengingat Danantara menggunakan skema bisnis joint venture yang menggabungkan beberapa usaha.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 Februari 2025
Danantara Bakal Bikin Perusahaan Milik Negara Bekerja Lebih Efisien dan Transparan
Indonesia
Relawan Luhut Pandjaitan Dukung RIDO di Pilkada Jakarta
Ridwan Kamil mengaku kian semangat memenangkan Pilkada Jakarta
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 November 2024
Relawan Luhut Pandjaitan Dukung RIDO di Pilkada Jakarta
Indonesia
Luhut Datangi Kantor Kemenag, Bicarakan Deklarasi 'Istiqlal 2024' Saat Paus ke Indonesia
Paus akan bergabung juga secara zooming di Bali
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Oktober 2024
Luhut Datangi Kantor Kemenag, Bicarakan Deklarasi 'Istiqlal 2024' Saat Paus ke Indonesia
Indonesia
Sepak Terjang Wiranto, Pernah Diisukan Berseberangan kini Jadi Penasihat Khusus Prabowo
Wiranto lahir di Yogyakarta 4 April 1947
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Oktober 2024
Sepak Terjang Wiranto, Pernah Diisukan Berseberangan kini Jadi Penasihat Khusus Prabowo
Bagikan