Luas Area Kebakaran Lahan dan Hutan di Sumatera Selatan Capai 1.675 Hektare
Kebakaran lahan dan hutan di Sumatera (FOTO Antara/FB Anggoro)
MerahPutih.Com - Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di wilayah Provinsi Sumatera Selatan terbilang lumayan parah. Bayangkan, terhitung 24 Agustus 2019 luas area lahan yang mengalami kebakaran hutan mencapai 1.675 hektare.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengatakan, luas area terbakar ini jauh meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga:
Asap Kebakaran Lahan dan Hutan Mulai Cemari Udara di Pekanbaru
"Ini karena adanya kebakaran hebat di Muara Medak, Kabupaten Musi Banyuasin sejak Rabu (14/8/2019) yang hingga kini terus meluas," kata Anshori di Palembang, Minggu (25/8).
Ia mengatakan, meluasnya area kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini dikarenakan sulitnya akses untuk menjangkau lokasi sehingga pemadaman hanya yang dapat dilakukan melalui udara dengan mengandalkan helikopter waterboombing.
Selain itu, areal yang terbakar merupakan lahan gambut berkedalaman lebih dari 0,5 meter yang sudah sangat kering karena sudah 35 hari tidak terjadi hujan terhitung Minggu (25/8).
Sumber air juga cukup jauh dijangkau, kemudian tiupan angin yang kencang menjadi kendala pemadaman.
"Saat ini empat helikopter telah diturunkan untuk melakukan waterboombing di Musi Banyuasin, serta tiga helikopter di-stanby-kan untuk melakukan pemantauan serta melakukan waterboombing di kabupaten lainnya," kata dia.
Selain menerjunkan helikopter dan tim satgas darat yang terdiri dari 400 orang, Tim Satgas Penanggulangan Karhutla Sumsel juga mengerahkan belasan unit alat berat untuk membuat sekat bakar di kawasan Bayung Lincir, Musi Banyuasin.
Selain di Musi Banyuasin, beberapa daerah di Sumsel juga masih terdeteksi terjadi karhutla. Salah satunya yakni di Desa Tanjung Seteko, Indralaya atau tepatnya berdekatan dengan tol Palindra.
Baca Juga:
Kebakaran Hutan dan Lahan Kembali Melanda Riau dan Sumut, KLHK?
Saat ini, tim darat sudah merapat ke lokasi untuk melakukan pemadaman dengan menurunkan dua unit mobil tangki BPBD. Hanya saja, mobil tersebut belum dapat masuk ke lokasi karena tidak ada akses masuk ke tempat karhutla tersebut.
“Satu helikopter kini telah diterjunkan ke wilayah tersebut untuk melakukan waterboombing," kata dia.
Anshori sebagaimana dilansir Antara berharap karhutla ini dapat segera ditangani. Apalagi di sekitar tol Palindra sudah sering kali terbakar lahannya, pihaknya juga meminta agar semua pihak bekerja sama untuk menangani karlahut ini.(*)
Baca Juga:
Jadi Lokasi Ibu Kota Baru, Jumlah Kebakaran Hutan di Kalimantan Kian Meningkat
Bagikan
Berita Terkait
Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025
Bongkar Rahasia di Balik Penurunan Drastis Karhutla Indonesia, Dari Jutaan Hektare Menjadi Ratusan Ribu Saja
Kemenhut Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Tahap ke-3 Kendalikan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau
Kemenhut Segel 10 Perusahaan Diduga Bakar Lahan, 2 Diberi Sanksi Administrasi
Berbagai Daerah Rawan Karhutla di Kalsel, BMKG Minta Pemda Waspada Sampai 18 Agustus 2025
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris