Lewat Aplikasi Jaga, Pemuda Bisa Laporkan Koruptor
Ketua KPk Agus Rahardjo (kiri). (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak seluruh anak muda di Yogyakarta untuk melaporkan dugaan penyelewengan Dana desa melalui sebuah aplikasi bernama Jaga. Aplikasi telah diluncurkan oleh KPK tahun ini. Aplikasi Jaga bisa diunduh secara gratis di playstore.
Agus menjelaskan, dalam aplikasi ini ada sejumlah sektor yang turut bisa dilaporkan seperti sektor pendidikan, sektor kesehatan dan perizinan.
“Dalam aplikasi Jaga selain jaga desa, ada juga menu Jaga pendidikan, jaga kesehatan dan jaga perizinan,” tutur Agus saat menjadi pembicara di acara Sarasehan Peran Pemuda untuk Desa di Youth Center, Sleman, Yogyakarta, Jumat (27/10).
Aplikasi ini dibentuk sebagai salah satu upaya KPK melibatkan langsung masyarakat dalam memberantas korupsi di Indonesia, terutama dalam penggunaan Dana desa. Sebab selama ini menurutnya pengawasan dana desa kerap terbentuk pada minimnya anggaran untuk para petugas pengawas. Penyelewengan sulit tercium jika hanya mengandalkan petugas pengawas.
“Kalian pemuda harus berani dan jangan takut lapor ke kami melalui aplikasi ini. Tapi jangan bentuk fitnah. Harus ada bukti dan data yang menguatkan dugaan kalian,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo. Ia mengajak Pemuda untuk berani melaporkan dugaan penyelewengan dana desa ke Satgas Dana Desa.
Sejak dibentuk beberapa bulan lalu, Satgas Dandes sudah menerima sekitar 10 ribu laporan. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2016 yang hanya ada 600 laporan. “Dari laporan itu kami segera tindak lanjuti. Ada skeitar 200 laporan yang sudah ditangani di ranah hukum,” jelasnya.
Selain menggandeng KPK, Kemendes turut mengajak kepolisian dan Babinkamtibnas untuk mengawasi penyelewengan dana desa. “Buat anak muda jangan takut melapor. Kalu kalian belum lihat baliho yang berisi perencanaan penggunaan Dana Desa tercantum di tempat kalian, segera laporkan ke kami,” pungkasnya.
Sarasehan Peran Pemuda untuk desa dihadiri oleh sekitar ratusan pemuda perwakilan dari ratusan desa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagian dari mereka adalah anggota karang taruna dan kelompok swadaya masyarakat (LSM) di desanya. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor Merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lain dalam artikel: Suka Minta 'Jatah', Ketua KPK: Kasus Bupati Nganjuk Serupa Bupati Klaten
Bagikan
Berita Terkait
Kementerian Desa Berharap Dana Desa Tidak Ganggu Pengembalian Kredit Koperi Merah Putih
Kapolri Mutasi Ketua KPK Setyo Budiyanto Jadi Pati Itwasum
Ketua KPK dan Kepala BNPT Kena Mutasi di Internal Polri
Maksimal Dana Desa Boleh Dipakai Bayar Notaris untuk Kopdes Merah Putih Cuma Rp 2,5 Juta
Desa Terbaik Dapat Dana Stimulus Rp 10 Miliar, Wujud Reward and Punishment Pemprov Jabar
KPK Ingatkan Dana Desa Rawan Penyalahgunaan, Perlu Tata Kelola yang Lebih Transparan
Imbas Program Makan Bergizi Gratis, Jatah Dana Desa Mau Naik Jadi Rp 8 Miliar
Ketua KPK Akui Instruksi Prabowo soal Efisiensi Anggaran Mempengaruhi Lembaga
KPK Sebut Perubahan Kewarganegaraan Paulus Tannos Tak Pengaruhi Proses Ekstradisi
PPATK Temukan Dana Desa Rp 40 Miliar di Sumut Diselewengkan untuk Judol