Lelang Fashion Item Berbahan Bio-Plastic

KEHIDUPAN Anda tak bisa terlepas dari penggunaan kantong plastik. Plastik digunakan untuk membungkus makanan, membawa pakaian, memuat belanjaan kita dan lain sebagainya. Sadar, enggak?

Kebutuhan kita yang begitu besar pada plastik membuat kita tak sadar dengan dampak buruk yang ditimbulkan. Dampak tersebut tak hanya dirasakan manusia tetapi juga oleh lingkungan.

Diet kantong plastik menjelaskan bahwa plastik dapat memicu perubahan iklim, mencemari lingkungan, mengganggu pernapasan dan sulit diuraikan mikroorganisme.

Tak ingin membiarkan permasalahan tersebut membayangi kehidupan, tiga merek dan tiga lembaga nonprofit bekerja sama menyelenggarakan lelang pakaian. Tiga merek yang berpartisipasi pada acara tersebut ialah Purina, Cotton Ink dan Klé.

Lembaga nonprofit yang hadir ialah Ransel Buku, Green Books, dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Hadir pula Kevin Kumala dan Chief Green Officer Avani. Uniknya lagi, berbagai koleksi yang dilelang terbuat dari bio-plastic.

Salah satu desainer yang menampilkan busana terbuat dari bio-plastic ialah Nonita Respati. Pemilik clothing line Purina tersebut tak menyangka jika antusiasme para hadirin cukup besar.

"Aku sangat surprise dan tak menyangka kalau baju-bajuku dihargai tinggi" tuturnya.

Salah satu pakaian yang ia desain berupa outer berwarna terbuat dari bio-plastic bahkan mencapai penawaran Rp 1 juta. Selama menjadi desainer, dia berpikir jika baju rancangannya hanya untuk showcase.

"Fashion item ramah lingkungan ternyata ga cuma menjadi raising awareness tetapi juga raising fund untuk alam. I am very happy," ujar perempuan cantik bertubuh ramping tersebut.

"Kami mengucapkan terima kasih banyak atas partisipasi hadirin sehingga kami bisa mengumpulkan total Rp 9 juta," ucap Kevin Kumala, ketua acara.

Selanjutnya seluruh hasil lelang akan disumbangkan ke tiga lembaga nonprofit yang hadir. (Avia)

Simak pula artikel Bio-plastic, Kemasan Alternatif Ramah Lingkungan.