Legislator Demokrat Sebut Tuduhan Anies tak Mampu Urus Banjir Bermuatan Politis
Anggota Komisi XI DPR RI Didi Irawadi. Foto: Runi/nvl/DPR RI
MerahPutih.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin merespons sikap dari pihak-pihak yang menyalahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atas penyebab banjir yang terjadi di Jakarta.
Menurut Didi, banjir di ibu kota sendiri terjadi lantaran intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini. Ia menduga bencana alam itu dampak dari pemanasan global.
Baca Juga
50 RT di Jakarta Dilanda Banjir, Ketinggian Sampai 2,2 Meter
"Diduga ini karena efek pemanasan global, sehingga musim hujan telah bergeser dari waktu yang biasanya. Biasanya untuk wilayah Indonesia intensitas hujan tinggi sekitar Desember hingga Maret. Puncak hujan biasanya Januari hingga Februari," kata Didi kepada wartawan, Rabu, (12/10).
Didi mengaku heran saat banjir terjadi ada pihak atau kelompok yang menuduh Anies sebagai biang dari kesalahan tersebut. Pasalnya, bagi Didi, Anies sendiri telah berbuat banyak untuk menanggulangi resiko banjir di ibu kota Jakarta selama memimpin.
"Hujan lebat lalu timbul banjir, lucu dan aneh sekali jika tiba-tiba penyebabnya dituduh hanya pada Anies Baswedan seorang. Anies hemat kami telah berbuat banyak untuk tanggulangi resiko banjir di jakarta. Boleh saya katakan justru di era Anies penanganan banjir jauh lebih baik dibandingkan gubernur sebelum Anies," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut Didi menegaskan, tuduhan atas ketidakmampuan Anies dalam mengurus banjir di Jakarta bermuatan politis. Menurut Didi, pihak-pihak tersebut ketakutan lantaran poling dan survei eks Rektor Paramadina tersebut jelang Pilpres terus menanjak.
"Mereka adalah orang-orang ketakutan karena poling Anies terus naik untuk capres 2024. Mereka yang tuduh itu resah dan khawatir kelompok mereka akan kalah. Mereka ibarat orang-orang yang kalah sebelum perang. Benar-benar kebaca sekali niat mereka semata hanya untuk jatuhkan citra Anies," tegas Didi.
Oleh karena itu, Didi mengajak semua pihak untuk dapat bersaing mengadu ide, gagasan dan ilmu pengetahuan. Didi pun berharap, semua pihak dapat menghentikan penggunaan cara yang tak cerdas dan asal bunyi atau asbun.
"Mau bersaing ayo adu ide, gagasan dan ilmu pengetahuan. Bukan cara kurang cerdas begitu, asbun seenaknya," pungkas Didi. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
11 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Inhu Diminta Mengikuti
5 Kabupaten/Kota di Bali Terendam Banjir, Dampak Siklon 93S
Pemerintah Tegaskan Kerahkan Berbagai Sumber Daya Tangangi Bencana Banjir Sumatera
Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF, Mendagri: Kami Pelajari
Rumah Eks Bupati Jember Hendy Siswanto Ikut Kebanjiran, Jembatan 20 Meter Putus
Sungai Bedadung Meluap Picu Banjir Hingga 2 Meter, Ribuan Warga Jember Mengungsi
70 Ribu Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir Sumatera, Cadangan Beras Disiapkan 120 Ribu Ton
Kementerian ESDM Tunda Pengumuman Tambang Penyebab Banjir Sumatera
Daya Beli Warga Korban Banjir Sumatera Bakal Turun di 2026, Butuh Rp 70 Triliun Buat Rekonstruksi