Legislator: Danantara Harus Jadi Legacy Terbaik, Kementerian BUMN Bisa Fokus Mengawasi


Raker Menteri BUMN dengan Komisi VI DPR Bahas Rencana Kerja Anggaran KemenBUMN Tahun 2026
MerahPutih.com - Komisi VI DPR RI menggelar rapat bersama Kementerian BUMN dengan agenda pembahasan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024 serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7).
Rapat turut dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria yang juga merupakan COO Danantara Indonesia. Dalam rapat itu, Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra mengatakan kehadiran Danantara di era Presiden Prabowo Subianto seharusnya mampu membawa angin segar.
“Dengan adanya Danantara harusnya jadi ada energi yang luar biasa bagi Pak Erick Thohir sebagai pengemban tugas yang lebih mulia. Artinya, konsentrasi operasional sudah di sini (Danantara), maka pengawasan (Kementerian BUMN) harus optimal. Siapkan talenta-talenta terbaik, berikan rakyat kepercayaan lebih,” ujar Kawendra.
Kawendra menyinggung soal peran aktif Komisi VI dalam mengawal BUMN, terutama di tengah transformasi kelembagaan dengan hadirnya Danantara.
Ia juga mengungkap bahwa hampir setiap hari dirinya menerima keluhan dari masyarakat terkait BUMN, mulai dari vendor yang belum dibayar, lembur karyawan yang tertunda berbulan-bulan, hingga pensiunan yang belum menerima hak mereka secara layak.
Baca juga:
Komisi VI DPR Dukung Danantara Larang 52 BUMN Lakukan Pergantian Direksi
“Nah ini, dengan adanya Danantara, tolong karena ini tanggung jawab kita kepada rakyat. Setiap rupiah uang rakyat apalagi kalau bicara pensiunan, mereka enggak gratis. Setiap bulan mereka bekerja itu dipotong dari gajinya,” terangnya.
Lebih lanjut, politikus Gerindra ini mendorong agar ada skema kolaborasi antar lembaga dan roadmap yang jelas untuk menyelesaikan berbagai kewajiban BUMN ke depan.
“Harus ada roadmap untuk menyelesaikan semua kewajiban-kewajiban, supaya BUMN ini jadi legasi yang baik. Dulu Pak Dony Oskaria pernah sampaikan ke saya, kalau masih sebatas ‘silo - silo’ ya nggak akan bisa saling bantu. Tapi ke depan, kalau ini tidak selesai, maka bantu selesaikan. Karena pemiliknya sudah Danantara semua,” katanya.
Ia menekankan bahwa pengawasan Komisi VI tidak setengah-setengah, terlebih mengingat tanggung jawab publik yang diemban. Kawendra menyebut tahun 2026 seharusnya menjadi momentum menuju BUMN 4.0, yakni BUMN yang modern, berdampak nyata, dan berpihak pada rakyat.
"Yang paling pasang badan untuk BUMN dan Danantara itu Komisi VI, bukan yang lain. Karena kami yang digugat di Mahkamah Konstitusi pun, dan kami yang pasang badan, pimpinan-pimpinan," tegasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Menkeu: Penyaluran Rp 200 T ke 6 Bank BUMN untuk Genjot Kredit Rakyat

Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Prabowo Mau Bos BUMN Tak Lagi Dapat Tunjangan Miliaran, DPR: Bisa Dialihkan untuk Program Pro Rakyat

Anggota DPR Gus Rivqy Dukung Langkah Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur

Harga Daging Tinggi, Asosiasi Pedagang Dorong Penguatan Peran BUMN
