Musik

Layanan Streaming Musik Menyelamatkan Industri Musik

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 26 Februari 2022
Layanan Streaming Musik Menyelamatkan Industri Musik

Pada perjalanannya streaming musik berhadapan dengan label musik besar. (Foto: Pixabay/paulabelenlucero)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JUMLAH pelanggan layanan musik streaming melonjak mengikuti perkembangan musik digital di dunia dan di Indonesia.

Dikutip dari laman Evening Standart, perusahaan layanan streaming besar dan cengkramannya telah berhasil menghancurkan industri musik. Namun masih ada para musisi yang menentangnya, sebut saja Beyonce dan Taylor Swift.

Baca Juga:

Menciptakan Gaya Orisinil dalam Menggubah Lagu

musik
Streaming musik hadir sebagai resolusi menyelamatkan industri musik. (Foto: Pixabay/stocksnap)

Tetapi, pernyataan pembelaan pun terlontar dari perwakilan perusahaan Jamie Collinson yang menyatakan bahwa mereka bukanlah parasit melainkan mereka adalah penyelamat dunia musik.

Tahun ini dianggap sebagai tahun perhitungan untuk streaming musik. Streaming musik hadir sebagai resolusi menyelamatkan industri musik dan menciptakan lanskap perubahan anyar bagi artis pendatang baru.

Kenyataan yang rumit dan membutuhkan pembahasan yang alot untuk permasalahan ini. Karena ini adalah hal baru bagi pelaku usahanya. Sebelum streaming, ada upaya terbaik dari iTunes, digital musik tetapi upaya ini telah menyebabkan pencurian karya musik. Akibatnya, iTunes tidak mau mengambil risiko, dan hal ini mempersulit seniman baru mana pun untuk menarik investasi dan perubahannya.

Kemudian Spotify muncul, dan keadaan menjadi lebih baik lagi. Spotify merupakan platform musik digital asal Swedia yang didirikan pada tanggal 23 April 2006. Layanan ini dapat diakses melalui ponsel, tablet maupun komputer. Tidak hanya dapat mendengarkan ratusan lagu dari mancanegara saja, Spotify juga menyuguhkan podcast untuk penggunanya.

Perubahan itu sulit. Banyak yang kesulitan menggunakan platform streaming musik, dan selain itu banyak pula yang menentang Spotify. Sebagai pemimpin pasar, Spotify dan penyedia bisnis baru untuk industri musik inilah yang disalahkan.

Jika dahulu para musisi harus tergantung pada label rekaman besar untuk menjadi sukses, kini tidak perlu lagi. Beberapa musisi mencoba menyesuaikan dengan perusahaan streaming musik dan berkembang dengan cara baru untuk berkarya. Musik streaming jauh lebih mudah untuk bermitra daripada mitra fisik mereka yang pernah berada di atas.

Menurut laporan Business Insider, sejak 2006 hingga saat ini, Spotify telah membayar royalti sebanyak USD 9,76 miliar atau sekitar Rp139 triliun, kepada artis yang menggunakan jasanya. Pada akhirnya, kontroversi pun hadir di antara label musik dan platform musik digital ini.

Permasalahan yang hadir adalah titik buntu kesepakatan dengan tiga label raksasa yaitu Sony, Universal dan Warner mengenai perhitungan royalti yang masuk. Pendapatan label lain tergerus tajam dan musisi independen masih menjadi perdebatan juga ancaman serius.

Baca Juga:

Ada Mata Kuliah Taylor Swift di Universitas New York

musik
Jika dahulu para musisi harus tergantung pada label rekaman besar untuk menjadi sukses, kini tidak perlu lagi. (Foto: Pixabay/kaipilger)

Seperti biasa, label besar harus mengakui banyak kesalahan untuk masalah yang memang ada. Ketika Spotify muncul, mereka tidak menunjukkan minat pada pembayaran yang tinggi per streaming daripada yang mereka lakukan di raksasa, langsung mencari keuntungan yang memiliki manfaat tidak dibayar untuk musisi.

Dan mengubah sistem pembayaran tidak semudah yang dibayangkan beberapa orang. Ini belum dibuktikan bahwa model equitable remuneration yang didorong untuk pembayaran streaming sebenarnya akan menguntungkan seniman berkembang.

Kenyataannya adalah bahwa banyak seniman ini tidak mau dengan perubahan sistem pembayaran, padahal mereka akan lebih diuntungkan. Tidak seperti sistem lama yang untung jika permintaan ada, begitu juga uang.

Wacana perubahan atau penambahan fungsi Spotify menjadi label jelas menjadi buah simalakama. Spotify harus berhadapan dengan tiga label raksasa yang memilki porsi sangat besar pada pasar musik. Namun, Spotify tetap akan berada pada jalurnya yaitu sebagai streaming musik digital saja. Jika lebih jauh pun, Spotify hanya menjamah dunia podcast saja yang tidak terkait dengan fungsi label.

Perkembangan streaming musik di Indonesia menunjukkan suatu geliat yang sangat positif. Ada fenomena baru, musisi independen maupun grup musik ternama beserta labelnya mulai serius menggarap pasar platform musik digital ini. Semakin banyak pilihan, semakin banyak tawaran dan semakin banyak pula pendapatan yang didapatkan.

Besar harapan industri musik Indonesia dapat menjadi lebih produktif dengan keberadaan platform musik digital. Optimalisasi melalui diskusi dan sosialisasi dengan beragam program pun harus terus dilakukan. Streaming musik digital lokal juga tetap dituntut untuk beradaptasi dengan menawarkan pelayanan dan kinerja yang lebih baik.

Sebagaimana dikatakan oleh WMG exec Max Lousada, "Para musisi memiliki semua pilihan ini sekarang."

Di tahun 2022 disinyalir akan beralih dari pembayaran yang dilakukan streaming pelayanan dan ke berbagai model pembayaran antara label dan seniman. Perubahan, seperti biasa, mungkin akan datang. Semakin banyak musik yang kamu streaming, semakin baik untuk semua orang yang terlibat. (DGS)

Baca Juga:

Pengaruh Musik Bagi Lansia dan Anak-Anak: Bangkitkan Memori dan Ingatan Verbal

#Musik #Lipsus Februari Musik
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Elijah Woods Bawa Cerita Perubahan dari Ulat ke Kupu-Kupu dalam ‘Slicked Back Hair’
Lagu ini sudah ‘dibocorkan’ Woods secara daring dan dibawakan langsung sepanjang turnya.
Dwi Astarini - 1 jam, 34 menit lalu
Elijah Woods Bawa Cerita Perubahan dari Ulat ke Kupu-Kupu dalam ‘Slicked Back Hair’
ShowBiz
Album Solo Perdana JADE 'THAT’S SHOWBIZ BABY!' Resmi Meluncur, Hadirkan Lagu-Lagu Baru yang Menarik Perhatian Penggemar
Sebagai bagian dari perayaan perilisan album, JADE akan memulai 'THAT’S SHOWBIZ BABY! – THE TOUR' pada Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - 2 jam, 26 menit lalu
Album Solo Perdana JADE 'THAT’S SHOWBIZ BABY!' Resmi Meluncur, Hadirkan Lagu-Lagu Baru yang Menarik Perhatian Penggemar
ShowBiz
L/ Rilis EP Debut 'Bloodline', Penuh dengan Nuansa Dreamy dan Cerita Personal
Bloodline menjadi tonggak penting dalam perjalanan musik L/.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
L/ Rilis EP Debut 'Bloodline', Penuh dengan Nuansa Dreamy dan Cerita Personal
ShowBiz
The Red Jumpsuit Apparatus Comeback dengan Single 'X's For Eyes', Hadirkan Lirik Emosional
Single 'X's For Eyes' akan masuk dalam album mendatang The Red Jumpsuit Apparatus.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
The Red Jumpsuit Apparatus Comeback dengan Single 'X's For Eyes', Hadirkan Lirik Emosional
Fun
Keith Duffy & Brian McFadden Tampil Pembuka Konser Mariah Carey di Sentul 4 Oktober
Color Asia Live berisi duo penyanyi pop asal Irlandia, Keith Duffy (anggota Boyzone) dan Brian McFadden (mantan personel Westlife).
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
Keith Duffy & Brian McFadden Tampil Pembuka Konser Mariah Carey di Sentul 4 Oktober
Fun
Sedihnya Cinta Satu Arah dalam Lirik Lagu 'Buang Garam di Laut' dari Luvia
Diciptakan dan diproduseri Hendy Irvan, lagu ini menyajikan kisah cinta sepihak yang pilu.
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
Sedihnya Cinta Satu Arah dalam Lirik Lagu 'Buang Garam di Laut' dari Luvia
ShowBiz
James Vickery Buka Era Baru lewat Album ‘JAMES.’
Menampilkan sisi James Vickery yang lebih jujur, penuh perasaan, dan dekat dengan akar pengaruhnya dalam bermusik.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
James Vickery Buka Era Baru lewat Album ‘JAMES.’
ShowBiz
Ed Sheeran Rilis ‘Camera’, Perayaan Cinta untuk sang Istri
Videoklipnya menampilkan Ed bersama bintang 'Bridgerton', Phoebe Dynevor.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Ed Sheeran Rilis ‘Camera’, Perayaan Cinta untuk sang Istri
ShowBiz
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
Album baru RADWIMPS akan memuat 12 lagu, 10 lagu baru dan 2 materi yang telah dirilis sebelumnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
ShowBiz
Jackson Wang Kolaborasi iPhone 17 Pro, Rilis Videoklip ‘Let Loose’
Wang menjadi creative director untuk video yang direkam sepenuhnya menggunakan perangkat terbaru Apple ini.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Jackson Wang Kolaborasi  iPhone 17 Pro, Rilis Videoklip ‘Let Loose’
Bagikan