Latar Belakang Tokoh NU Jadi Pertimbangan Sosok Cawapres Ganjar
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Foto: IG @prabowo)
MerahPutih.com- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak kunjung menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo hingga saat ini.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai PDIP akan mempertimbangkan figur cawapres yang memiliki modal elektabilitas yang tinggi. Itu diyakini lantaran Ganjar ditunjuk menjadi capres oleh PDIP dengan kondisi memiliki elektabilitas tinggi.
Baca Juga:
Pengamat Ungkap Wacana Duet Ganjar-Ridwan Kamil Sulit Tercapai
"Agar sama-sama baik capres-cawapresnya memiliki elektabitas yang tinggi agar bisa ya mendapatkan kemenangan," ujar Ujang kepada wartawan di Jakarta, Jumat (30/6).
Selain elektabilitas, Ujang memandang PDIP juga akan mempertimbangkan latar belakang agama figur bacawapres Ganjar. Ia meyakini PDIP hanya akan menunjuk pendamping Ganjar dari figur Islam yang memiliki basis massa di Nahdlatul Ulama (NU).
"Yang berbasis massa NU ini dicari karena memang menjadi bagian terbesar pemilih di Indonesia. Di republik ini kan ormas terbesar NU, kultural masyarakat juga NU, maka dicari figur yang berlatar NU, tokoh Islam," tuturnya.
Tak hanya itu, Ujang juga mengatakan PDIP akan mempertimbangkan figur cawapres yang memiliki kemampuan, integritas, hingga kapasitas dalam memimpin.
Baca Juga:
Anies dan Ganjar Tunjukkan Keakuran Saat Makan Siang Bareng di Makkah
"Saya sih melihat ada kriteria itu ya, dan tentu ditambah kriteria-kriteria lain. Bisa dijadikan pertimbangan PDIP merekrut figur atau tokoh yang ingin dijadikan cawapresnya Ganjar," tutupnya.
Sekedar informasi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut telah mengantongi sejumlah nama untuk dijadikan bacawapres.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan tujuh nama masuk daftar bacawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Ketujuhnya adalah Mahfud MD, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Basuki Hadimuljono, dan Nasaruddin Umar. (Knu)
Baca Juga:
Pakar Politik Tafsirkan Beda Pola Dukungan Jokowi ke Ganjar dan Prabowo
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat