Skor Indeks Pembangunan Manusia Menurun

Para pembicara dalam diskusi ‘Uncertain Times, Unsettled Lives: Shaping our Future in a Transforming World’. (Foto: Merahputih.com/Febrian Adi)
KEADAAN kualitas hidup manusia mengalami perubahan. Menurut laporan Pembangunan Manusia terbaru dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menyatakan bahwa lebih dari 90 persen negara mencatat penurunan skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2020 dan 2021.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa lebih dari 40 persen mengalami penurunan di kedua tahun tersebut. Hal ini menandakan bahwa krisis semakin parah untuk banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga:
“Apakah angka-angka tadi mengkhawatirkan? Barang kali bukan khawatir tetapi lebih tepatnya harus menjadi bahan pemikiran,” ucap Koordinator Tim Ahli Sekretaiat Nasional SDGs Yanuar Nugroho dalam diskusi terbuka yang digelar di kawasan Sarinah, Jakarta pada Rabu (1/2).
Laporan bertajuk ‘Uncertain Times, Unsettled Lives: Shaping our Future in a Transforming World’ kemudian mempertemukan para pembicara dari berbagai profesi mulai dari Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia Dr. Riatu Mariatul, Koordinator Tim Ahli Sekretaiat Nasional SDGs Yanuar Nugroho, Co-Founder Magdalene.co Devi Asmarani, dan seniman dari Jogja Disability Arts Butong Idar.
Laporan tersebut berpendapat bahwa lapisan ketidakpastian menumpuk dan berinteraksi untuk menimbulkan gejolak pada kehidupan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dua tahun terakhir telah berdampak buruk bagi miliaran orang di seluruh dunia, ketika krisis seperti COVID-19 dan perang di Ukraina terjadi secara berurutan dan berinteraksi dengan pergeseran sosial serta ekonomi yang luas, perubahan iklim, dan peningkatan polarisasi secara besar-besaran.
Temuan laporan tersebut kemudian menjadi pembahasan utama dalam dialog kebijakan berjudul ‘Renewed Challenges, Exploring Solutions’. Selain mengadakan diskusi, acara ini juga menampilkan karya seni dari latar belakang yang mewakili ketidakpastian umum dan permasalahan kontemporer.
“Untuk mengatasi ketidakpastian, kita perlu melipat gandakan pembangunan manusia dan berfokus lebih dari sekedar meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan masyarakat,” jelas Wakil Kepala UNDP Indonesia Sujala Pant.
Untuk memetakan arah baru laporan tersebut direkomendasikan penerapan yang berfokus pada investasi (investment) dari energi terbarukan hingga kesiapsiagaan menghadapi pandemi, dan asuransi jaminan sosial (insurance), termasuk perlindungan sosial untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi naik turunnya keadaan dunia yang tak pasti.
Baca juga:

Sementara inovasi (innovation) dalam berbagai bentuknya seperti teknologi, ekonomi, budaya juga dapat membangun kapasitas untuk menjawab setiap tantangan yang akan datang.
“Kita perlu mengubah cara kita mengatasi tantangan lingkungan hidup melalui aksi iklim. Kita juga perlu meninjau kembali cara kita menangani tata Kelola dan akses ke pelayanan publik. Untuk menghentikan polarisasi dalam masyarakat, kita perlu mengatasi misinformasi, mengembangkan ruang yang lebih inklusif, dan membangun perdamaian yang lebih adaptif,” tutup Pant. (Far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
AS Deportasi 238 Anggota Geng ke El Salvador, Padahal Dilarang Pengadilan

Status Harta Karun Dokumen Joseon Dicabut karena Kasus Pencurian, untuk Pertama Kalinya

Mau Sukses Muda, Tanamkan 4 Hal Ini di Mindset Kamu

Kematian saat Rayakan Festival di India Bukan Pertama Kali, 2 Kejadian Serupa Pernah Terjadi

Kisah Penjual Kacang Nenek Warsi Sumbang Rp 14 juta untuk Warga Palestina

Bon Jovi Berhasil Cegah Perempuan Bunuh Diri di Nashville

6 Orang Tewas di Kamar Hotel Mewah Bangkok, Polisi Duga karena Diracuni

Austria Klaim Tidak akan Bergabung dengan NATO

Gara-Gara Ular, Jadwal Kereta Api di Jepang Terlambat 17 Menit

Jembatan Francis Scott Key di AS Ambruk, Tim Penyelamat Cari 20 Orang Hilang
