AS Deportasi 238 Anggota Geng ke El Salvador, Padahal Dilarang Pengadilan
Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Pemerintahan Presiden Donald Trump mendeportasi 238 orang yang diduga anggota geng Venezuela, Tren de Aragua, ke El Salvador pada Minggu (16/3), meskipun ada putusan pengadilan yang melarang pengusiran tersebut.
Selain anggota Tren de Aragua, sebanyak 23 orang yang diduga anggota geng MS-13 asal El Salvador juga turut dideportasi. Presiden El Salvador Nayib Bukele menyatakan bahwa mereka akan ditahan di Pusat Penahanan Terorisme (CECOT) selama satu tahun, dengan kemungkinan perpanjangan masa penahanan.
Deportasi ini dilakukan setelah Trump menandatangani proklamasi yang mengaktifkan Alien Enemies Act—undang-undang yang disahkan pada tahun 1798. Proklamasi tersebut menyebut bahwa geng Tren de Aragua dianggap melakukan atau mengancam “invasi atau serangan predator” terhadap wilayah AS, demikian dikutip dari Aljazeera, Senin (17/3).
Trump menyatakan bahwa semua warga Venezuela berusia 14 tahun ke atas yang merupakan anggota geng tersebut dan tidak memiliki status kewarganegaraan atau izin tinggal tetap di AS dapat ditahan dan dideportasi berdasarkan hukum tersebut.
Baca juga:
Trump Akan Hubungi Putin Bahas Penghentian Perang di Ukraina, Peluang Damai Besar
Kebijakan ini menuai kritik karena dianggap melanggar perintah pengadilan yang sebelumnya telah melarang pemulangan para imigran tersebut. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
Heboh Cristiano Ronaldo Makan Malam Bareng Donald Trump, Ternyata Temani Mohammed bin Salman
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik