Langkah Kemenkes Tekan Penyakit Demam Berdarah
Ilustrasi nyamuk (foto: pexels-icon-com)
MerahPutih.com - Penyakit dengue atau dikenal dengan demam berdarah di Indonesia menempati rangking keempat laju kasus terbanyak mencapai 120 ribuan kasus per tahun, setelah tuberkulosis satu juta kasus, malaria 400 ribu kasus.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memfasilitasi permintaan larvasida hingga insektisida untuk kebutuhan penanggulangan dengue yang kini mengalami tren peningkatan.
Baca juga:
Laju Kasus Deman Berdarah Naik 2 Kali Lipat
"Sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik, kita siapkan insektisida kalau mau difogging," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri agenda buka puasa bersama di Istana Negara Jakarta, Kamis (28/3).
Menkes Budi mengingatkan masyarakat untuk melengkapi penanggulangan dengue dengan metode pemberantasan sarang nyamuk, minimal dengan menguras genangan air.
Selain itu, hal terpenting saat mendapati ada warga yang bergejala untuk segera melakukan rapid test atau dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Dengue itu vatality rate-nya rendah. Jadi yang kena, yang meninggalnya itu sangat rendah karena semua rumah sakit sudah tahu tinggal diberi infus, yang penting jangan terlambat," katanya.
Menkes Budi juga memastikan fasilitas perawatan bagi pasien dengue di Jakarta masih tersedia dalam jumlah yang cukup.
"Buat teman-teman supaya nggak panik, rumah sakit di Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama COVID-19 itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menggencarkan vaksinasi demam berdarah dengue (DBD) sebagai langkah pencegahan terhadap potensi meningkatnya kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk tersebut.
"Vaksin DBD terus berjalan, (Pemprov DKI Jakarta) terus memonitor bersama Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta)," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (*)
Baca juga:
Sebaran Kasus DBD Paling Banyak Terjadi di Jakbar, Dinkes Imbau Masyarakat Waspada
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan