Langkah Jitu Nolak Halus Teman yang Chat Cuma Pas Mau Pinjam Uang

SAAT saya lagi menikmati segelas es kopi dingin di coffee shop sambil nunggu senja, tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp masuk, "cling" begitu bunyinya. Karena saya enggak mau diganggu, saya intip dulu notifnya. Ternyata nomor baru.

Bunyi pesan WA tersebut "Hey kamu apa kabar?". Mau enggak dibalas enggak enak juga. Mau langsung dibalas tapi perasaan saya benar-benar enggak enak.

Baca juga:

Trik Dasar Agar Pasangan Tak Minta Cerai di Masa Pandemi

Tapi, daripada penasaran saya balas pesan itu. "Ini siapa yah?". Enggak ada semenit dia langsung read dan dibalas kilat. Ternyata, dia ngakunya begini, "Ini aku Vina temen SMA kamu dulu, inget enggak?".

Terus dia langsung chat lagi dengan gencarnya, padahal belum saya read. Baru ngintip dari notifnya. Dia chat begini "Aku yang duduknya selang dua meja di belakang kamu, kita pernah sekelompok loh pas bikin tugas biologi dulu, masa enggak inget?".

Sebenarnya saya tidak terlalu ingat siapa si Vina ini. Tapi ya saya pura-pura ingat saja. Dia pun terlihat senang betul karena saya masih ingat, padahal sudah sekian lama.

Terus tanpa basa basi dia langsung chat "Jadi gini, aku lagi butuh banget uang, kamu bisa bantu aku enggak? 20 juta doang kok banyak". Tahu dia mau pinjam uang, langsung saya cuekin saja deh chat itu. Eh ternyata dia pantang menyerah. Saya diteleponin.

Saya benar-benar kaget dengan kelakuan orang ini. Pas lulus SMA padahal tidak pernah keep in touch sampai sekarang saya sudah kerja. Di Twitter, Facebook, dan Instagram juga enggak saling follow. Benar-benar ajaib orang ini, bisa SKSD dalam sekejap.

Saya yakin kamu pasti pernah mengalami hal serupa. Tiba-tiba ada teman mau pinjam uang tanpa merasa berdosa. Setelah sekian purnama tak berjumpa tiba-tiba datang tak dijemput kayak jelangkung.

Baca juga:

Curhat Anak Kos: 3 Trik untuk Hidup ala Sosialita

Daripada kamu emosi dan malah buang-buang energi untuk teman yang kayak gitu. Mending kamu tolak dengan cara halus yang anti mainstream. Begini nih caranya:

1. Angkat telepon di dekat kipas angin

Angkat telepon dia di depan kipas angin akan memberikan 'special effect' layaknya kamu tengah dalam perjalanan. Nah, angkat deh telepon dia lalu pura-pura bilang suaranya tidak kedengaran. Langsung matikan saja teleponnya setelahnya.

2. Bunyikan kantung plastik saat ditelepon

Cara klasik ini selalu berhasil kok. Cari kantung plastik di dekatmu. Beli juga engak masalah. Sembari menerima telepon darinya, gesek atau remas kantung plastiknya. Respon semua pertanyaannya kayak kumur-kumur biar sinyal jelek semakin terasa. Terus bilang deh "Hah, lu ngomong apa, sinyal gue jelek nih, nanti yah teleponnya".

3. Cosplay jadi orang lagi bokek

Setelah dia bilang mau pinjam uang, langsung kamu ambil alih pembicaraannya. Pura-pura jadi cosplay orang lagi bokek. Jelaskan dengan merinci keuangan kamu lagi pas-pasan. Banyak tagihan semisal listrik, kontrakan, atau cicilan. Boleh juga kamu jelaskan ke dia gaji kamu dipotong gara-gara pandemi.

Saya yakin, kalau kamu sudah berhasil mengambil alih pembicaraan, 'teman' yang datang dari antahberantah mau minjem duit itu autogajadi

Cara menolak halus tersebut sih sebetulnya kurang baik. Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah saya ini ialah bersosialisasi itu sangat penting. Kita harus berbuat baik sama semua orang, jangan pernah sombong meski punya banyak uang atau punya jabatan tinggi.

Istilah 'Tak kenal maka tak sayang' mungkin tepat menggambarkan kisah saya. Bila kamu tak pernah menyapa teman dan tak mau bersosialisasi, otomatis teman juga tidak akan 'sayang' kepadamu. Lain halnya bila kamu welcome dengan teman-teman, sering menyapa sekadar bertanya kabar, bertanya soal bisnis, pekerjaan dan nongkrong bareng, pasti teman kamu juga akan lebih respect kepadamu.

Bersosialisasi punya berbagai manfaat yang mungkin jarang diketahui. Dilansir dari laman homecareassistance, bersosialisasi bagus untuk kesehatan mental.

Sosialisasi bisa membantu meningkatkan kesehatan mental dan emosional. Studi menunjukkan bersosialisasi bisa mengurangi mengurangi depresi dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Manfaat kedua, bersosialisasi bisa meningkatkan kualitas hidup. Studi menunjukan bahwa kesepian dan masalah kesehatan lansia, telah berkorelasi bahwa kesepian merupakan faktor risiko penurunan fungsi dan kematian pada orang tua. Terhubung dengan banyak orang bisa memperpanjang umur dan kualitas hidup kamu.

Manfaat ketiga bersosialisasi bisa meningkatkan kekebalan fisik. Karena sosialisasi bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kanker, osteoporosis dan artritis reumatoid.

Manfaat keempat yakni meningkatkan kesehatan otak. Sebuah Sebuah studi University of Rochester Medical Center menemukan sosialisasi meningkatkan fungsi kognitif. Percakapan dan aktivitas yang merangsang bagi para manula seperti permainan kartu dan puzzle dengan orang lain, bisa melatih otak dan menjaganya tetap gesit.

Jadi, jangan pernah sombong, tetaplah berbuat baik dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman. Jangan tiba-tiba muncul cuma mau pinjam uang. Sebaliknya kalau ada teman kamu yang begitu ke kamu, jelaskan dengan baik-baik kamu tidak bisa meminjamkannya uang. (ryn)

Baca Juga:

Cara Biar Sok-Sokan Jago Gowes Padahal Lagi Mager