Laki-Laki Sulit Memahami Perempuan? Apakah Betul?


Laki-laki memang sulit memahami perempuan pasangannya. (Foto: Pexels/Vera Arsic)
ADA beberapa persepsi yang mengatakan bahwa lelaki memiliki cara berkomunikasi yang berbeda bila dibandingkan dengan perempuan.
Entah benar atau tidak, tetapi nyatanya ada beberapa hal yang tidak diperhatikan laki-laki dalam berkomunikasi sehingga mereka mengalami kesulitan memahami perempuan. Yuk intip beberapa kesalahan konsep tentang berkomunikasi yang masih belum banyak dipahami pria!
1. Kesulitan berbicara tentang emosi

Biasanya, laki-laki mengalami kesulitan dalam membicarakan perasaannya sendiri, dan ini bukanlah salah mereka. Sejak usia dini, perempuan cenderung lebih pandai bersosialisasi dan pandai mengekspresikan emosinya, sementara anak laki-laki tidak.
Menurut Jor-El Caraballo, terapis kesehatan dan co-creator Viva Wellness, banyak laki-laki tidak dibesarkan untuk menjunjung tinggi emosinya. Lelaki diidentikan dengan kekuatan, sehingga meluapkan emosi dianggap bukan sesuatu yang jantan. Akibatnya laki-laki kesulitan membahas tentang emosinya ketika bertambah usia.
Maka dari itu, ketika membahas tentang hubungan romantis, dibutuhkan keterbukaan emosi serta transparansi agar hubungan bisa terus harmonis.
Menurut Lesli Doares, penyiar radio dan penulis buku, mengatakan bahwa perempuan cenderung menginginkan lelaki untuk lebih terbuka dan menunjukkan sisi rentannya. Di satu sisi perempuan juga menginginkan lelaki yang terlihat kuat. Maka dari itu kebanyakan lelaki mengalami kesulitan. Yang lelaki tahu adalah perasaannya pada pasangannya.
2. Kesulitan untuk mencari kejelasan dari omongan perempuan

Salah satu aspek komunikasi yang menjadi masalah bagi lelaki adalah ketika mereka berbicara berterus terang dengan perempuan. Perempuan sulit mengatakan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Karena perempuan diajarkan untuk menjadi baik dan tidak meminta banyak hal. Sehingga secara tidak langsung mereka melakukannya.
Perempuan seringkali mengatakan "aku mendengar ada restoran yang baru buka..", untuk memberikan sinyal bahwa ia ingin pergi kesana. Bukan dengan pernyataan langsung seperti, "Ayo pergi ke restoran baru itu Jumat ini".
Untuk mengatasi ini, disarankan para lelaki untuk bertanya lebih banyak. Jangan hanya dianalisa saja! Ambil waktu dan coba untuk memahami dan mendengarkan tanpa langsung merespon.
3. Lelaki kesulitan untuk mendengarkan

Ketika berbicara dengan perempuan, biasanya lelaki akan semangat membahas secara panjang dan lebar mengenai pemikirannya, opininya, serta perasaannya. Itu bukanlah hal yang salah, asalkan kamu memberikan ruang untuk pasanganmu untuk melakukan hal yang sama.
Lelaki mengalami kesulitan untuk mendengarkan apa yang perempuan inginkan. Sehingga seringkali komunikasi antar pasangan bisa menjadi masalah terbesar dalam hubungan romantis.
4. Pertanyaan yang sulit

Pertanyaan-pertanyaan sulit yang dilontarkan perempuan seringkali tidak memiliki jawaban. Contoh klasiknya adalah pertanyaan seperti "apakah baju ini membuatku terlihat gendut?". Sesungguhnya pertanyaan menjebak ini menyangkut berbagai emosi pasangan.
Menurut Dolares, sesungguhnya para perempuan kadang tidak percaya bahwa kekasihnya menganggap mereka cantik atau pintar. Perempuan melihat ketidaksempurnaan dan memaksa kekasihnya untuk melihat sisi itu juga. Sayangnya di satu sisi dia ingin pasangannya untuk membuatnya merasa lebih baik. (shn)
Bagikan
Berita Terkait
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor

Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan

Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos

Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas

Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa

Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Tunjukkan Kelas, Berdaya dan Mematahkan Diskriminasi
