Koala Australia Terancam Punah pada 2050

Leonard Leonard - Minggu, 05 Juli 2020
Koala Australia Terancam Punah pada 2050

Keadaan mereka jauh lebih terancam dari yang diduga. (Foto: Unsplash/Bob Walker)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KELUCUAN koala Australia kemungkinannya tidak bisa lagi kamu lihat. Menurut laporan baru yang diterbitkan Selasa (30/6), populasi koala liar di negara bagian New South Wales, Australia terancam punah dalam 30 tahun ke depan.

Seperti yang ditemukan dalam laporan itu, kebakaran hutan yang dahsyat pada akhir 2019 hingga awal 2020 menyebabkan hilangnya populasi dengan jumlah sangat besar.

Baca juga:

Gelombang Baru Kasus COVID-19, Melbourne kembali Lockdown

"Tidak ada intervensi pemerintah untuk melindungi habitat dan mengatasi semua ancaman lainnya," tulis laporan itu.

1
Populasi telah berkurang dalam jumlah yang sangat besar. (Foto: dailyhive)

Cate Faehrmann, ketua komite yang melakukan penyelidikan mengatakan kepada CBS, penelitian ini dilakukan karena rasa keprihatinan luar biasa di masyarakat tentang masa depan satwa yang paling dicintai Australia itu.

Laporan menyebutkan sekitar 5.000 koala kemungkinan mati dalam kebakaran di wilayah itu. Bahkan sebelum kebakaran terjadi koala sudah terancam punah. "Kebakaran semakin mengancam kepunahan mereka," tulis Faehrmann dalam laporan itu.

Baca juga:

Ada Kemungkinan Pelancong Tidak Dapat Mengunjungi Australia Hingga 2021

2
Perubahan iklim dan kekeringan menambah ancaman. (Foto: nbcnews)

BBC menjelaskan kebakaran dan kekeringan membuat kualitas kayu putih memburuk. Kayu putih merupakan sumber makanan pokok koala untuk bertahan hidup. Ditambah lagi undang-undang melindungi koala buruk.

Undang-undang saat ini tidak memadai dan memfasilitasi pembukaan habitat inti koala. Strategi dan kebijakan untuk melindungi koala yang ada saat ini tidak berfungsi dengan baik.

Untuk membantu menyelamatkan koala, tim memberikan 42 gagasan. Termasuk membangun taman nasional baru dan mengurangi pembukaan lahan.

"Koala adalah hewan ikonik Australia yang diakui di seluruh dunia," kata Menteri Lingkungan Hidup Australia Matt Kean (lgi)

Baca juga:

Travel Bubble, Berwisata Gaya Baru ala Selandia Baru dan Australia

#Australia
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Dunia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Benjamin Netanyahu mengatakan sejarah akan mengingat PM Australia Anthony Albanese sebagai seorang politisi lemah.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Indonesia
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Langkah Selandia Baru tersebut bertepatan dengan pengumuman Australia yang akan mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB di bulan September.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Dunia
Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Rencana ini diumumkan di tengah meningkatnya kecaman dan kemarahan internasional atas tindakan Israel di Gaza.
Dwi Astarini - Senin, 11 Agustus 2025
 Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Dunia
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Sejauh ini sudah 147 negara di dunia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sejak awal 2024, sepuluh negara baru bergabung dalam daftar tersebut, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
Beredar informasi soal Australia yang memberikan bantuan dana khusus untuk gereja dan umat Kristen di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
ShowBiz
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
West bahkan dikenal karena komentar-komentarnya yang anti-Semit.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
Dunia
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Regulator internet Australia dan YouTube berselisih soal rencana larangan anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial. Siapa sebenarnya yang melindungi anak-anak?
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
“PRABOWO AKHIRNYA BICARA! Papua Nugini Ingin Gabung NKRI, Australia langsung Panas?!” demikian narasi video kanal YouTube “Studio Langit”
Frengky Aruan - Selasa, 24 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
Bagikan