Kunjungi Tempat Masa Kecil Jokowi, Mentan Gagas Perkebunan Rakyat


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (19/12). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengagas pengembangan perkebunan rakyat di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lokasi tersebut merupakan tempat masa kecil Presiden Jokowi. Perkebunan rakyat tersebut fokus utamanya adalah menjadikan pohon kelapa sebagai tanaman komoditas.
"Perkebunan rakyat yang saya maksud adalah bercocok tanam di halaman rumah," ujar Syahrul di sela menanam pohon kelapa dan jeruk di lokasi peninjauan integrated farming bersama Bupati Karanganyar Juliyatmono, Sabtu (19/12).
Baca Juga:
Indonesia Dihantam COVID-19, Mentan Pastikan Stok Pangan Aman
Untuk merealisasikan program tersebut, ia akan membagikan pohon kelapa kepada setiap keluarga. Bibit pohon kelapa itu akan ditanam di halaman warga masing-masing.
"Jadi nanti bibit pohon kelapa yang kami bagikan warga by name by address. Kalau di desa pastinya punya lahan luas bisa dimanfaatkan dengan baik," papar dia.
Dikatakannya, rencana tersebut masih dalam pembahasan. Meskipun demikian, pihaknya telah menjanjikan akan membuat memorandum of understanding (MoU) dengan Pemkab Karanganyar terkait rencana itu.
"Minggu depan kita ajak Pak Bupati Karanganyar ajak MoU. Tidak hanya di Desa Kragan, lokasi lain juga bisa diikutkan dalam program ini," tutur dia.

Dipilihnya pohon kelapa, lanjut dia, karena memiliki komoditas yang bervariasi. Mulai dari air, isi, hingga batok kelapa dapat diolah menjadi banyak produk.
"Kita nanti gagas juga punya pabrik CPO (crude palm oil) di sini, pabrik briket tempurung, dan nata de coco," papar dia.
Baca Juga:
KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Ternak di Kementan
Syahrul meyakini jika program berhasil, masyarakat akan memperoleh dampak positif. Dengan demikian perekonomian masyarakat akan meningkat dengan adanya komoditas kelapa.
"Pemerintah siap mengawal program sampai sekitar dua tahun. Setelah itu, rakyat diharapkan sudah bisa mengembangkan sendiri," tutup dia.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengapresiasi rencana tersebut. Ia mengaku akan menyiapkan konsep terlebih dahulu sebelum melakukan MoU.
"Konsepnya memberdayakan masyarakat kecil sangat bagus. Sabut kelapa, batok kelapa, air kelapa kan bisa diproduksi dengan industri kecil-kecil. Kami memberikan dukungan," kata Yuli. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pertanian Tak Terpengaruh COVID-19, Mentan: Akselerasi Harus Ditingkatkan
Bagikan
Berita Terkait
Gula Rafinasi Bocor dan Dijual Bebas di Pasar dengan Harga Sangat Murah Bikin Petani Rugi

Perajin Bendera One Piece di Karanganyar Banjir Cuan Terima Orderan

Dugaan Beras Oplosan, 212 Perusahaan Produsen Beras Premium Diperiksa Bareskrim

Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian

Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan 10.000 Ton Beras untuk Palestina

Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah

KPK Jebloskan SYL ke Sukamiskin, Tapi Belum Semua Harta Rampasan Disita

RI Punya 64 Balai Rahasia, Wamentan: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

Korupsi 20 Sapi Hasil Hibah Kementan, Kerugian Negara Tembus Rp 269 Juta
