Kulit Kentang Penyembuh Luka Alami

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 22 September 2021
Kulit Kentang Penyembuh Luka Alami

Kulit kentang, jangan dibuang banyak manfaat bagi kesehatan. (Foto: Unsplash/Eiliv-Sonas Aceron)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KENTANG umbi-umbian yang biasanya ditemui di beberapa masakan, nyatanya memiliki berbagai manfaat. Hanya saja seringkali bagian kulit kentang dibuang dan tidak dimanfaatkan. Padahal kulit kentang sama bermanfaatnya seperti daging kentang.

Kentang mengandung banyak protein, serat, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potassium,sodium, seng, tembaga, dan mangan. Mulai dari ujung rambut, hingga ujung kaki.

Baca Juga:

3 Alasan Mengapa Kamu Harus Lebih Sering Bernyanyi


Hanya saja hindari mengkonsumsi kulit kentang yang masih terlihat hijau. Sebab perlu diketahui, bahwa kentang merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh di bawah tanah. Dilansir dari laman Boldsky, limbah kulit kentang memiliki segudang manfaat bagi tubuh.


1. Sembuhkan luka

kentang
memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan sel. (Foto: Unsplash/Diana Polekhina)


Selain bisa didapatkan dengan harga terjangkau, berbagai studi membuktikan bahwa kulit kentang dapat bekerja secara maksimal untuk menyembuhkan luka secara alami. Hal ini disebabkan karena kentang memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan sel. Kulit kentang dinilai tidak terlalu sakit saat diaplikasikan pada luka dan bekerja lebih maksimal dibandingkan kain kasa.

Baca Juga:

Yakin Pasangan Umbar Kemesraan di Media Sosial Lebih Bahagia?


2. Kurangi kadar glukosa

kentang
Campurkan kulit kentang pada makanan selama empat minggu berturut-turut. (Foto: Unsplash/Diabetesmagazijn)

Terdapat beberapa penelitian mengenai efek antidiabetes dan antihiperglikemik yang terkandung pada kulit kentang. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa serat makanan dan polifenol dalam bubuk kulit kentang dapat membantu mengurangi kadar glukosa pada tubuh. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kamu bisa mencampurkan kulit kentang pada makanan selama empat minggu berturut-turut.

Selain itu, kulit kentang juga dapat membantu mengurangi kerusakan pada hati dan ginjal yang disebabkan karena radikal bebas. Kandungan glukosa tinggi pada saraf mata juga dapat diturunkan oleh kulit kentang.


3. Cegah kanker

kentang
Mampu mencegah berbagai jenis kanker. (Foto: Unsplash/cleo stracuzza)

Kentang merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan glikoalkaloid. Kandungan ini digunakan kentang untuk melindungi diri dari serangga dan herbivora. Selain itu, saat terkena cahaya matahari secara langsung kentang juga akan memproduksi klorofil yang menyebabkan rasa pahit. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, kentang yang telah memproduksi klorofil dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Namun jika dikonsumsi dengan tepat dan dengan jumlah yang cukup, kentang dapat membantu mencegah berbagai jenis kanker. Mulai dari kanker serviks, hati, perut, dan limfoma. Hal ini disebabkan karena kentang memiliki kandungan glikoalkaloid murni terisolasi yang memiliki sifat antikarsinogenik. (cit)

Baca Juga:

Bahaya Mikroplastik untuk Manusia

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan