Kronologis Kematian Yuli di RS Polri, Terduga Teroris Perempuan Asal Klaten


Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Foto: Harian Nasional
MerahPutih.com - Terduga Teroris Yuli Wulandari (35) warga Dusun Desan Wetan RT 05 /RW 02, Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (18/3). Jenazah Yuli dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kemarin pukul 11.00 WIB.
Ketua RW 02 Mujiono, mengatakan anggota Satreskrim Polres Klaten datang di rumah pada Senin pagi. Kedatangannya menyampaikan pesan Densus 88 agar ketua RT dan RW Dusun Desan, Desa Jaton supaya datang ke Mabes Polri.
"Saya tanpa berfikir panjang berangkat ke Jakarta bersama ketua RT ke Jakarta Senin sore menggunakan mobil. Satu anggota polisi Polres Klaten bertugas mengantarkan ke Jakarta," ujar Mujiono, Rabu (20/3).
Mujiono mengaku tak tahu apa tujuan Densus 88 meminta agar datang ke Mabes Polri. Kemudian Selasa malam Densus 88 mengajak makan malam bersama di Mabes Polri.

Setelah acara makan malam sesai, lanjut dia, Densus 88 menyampaikan kabar duka kalau Yuli terduga teroris jaringan Abu Hamzah Cs di Sibolga, Sumatera Utara yang ditangkap Densus 88 pada Kamis (14/3) meninggal dunia.
"Saya terkejut ternyata di Jakarta diminta jadi saksi Densus 88 atas meninggalnya Yuli. Keterangan dokter Yuli meninggal karena sakit asam lambung akut yang dideritanya sejak lama," papar dia.
Sehari sebelum meninggal dunia, kata dia, Yuli mengeluhkan sakit pada bagian perutnya lalu dibawa ke rumah sakit oleh polisi. Hasil pengecekan dokter ada pembekakan di bagian lambung. "Dia (Yuli) waktu ditangkap Densus 88 di rumah sebenarnya sudah sakit. Bahkan makan saja muntah-muhtah," kata dia.

Informasi dari keluarga suaminya Yuli, Iwan di Jakarta pernah operasi akibat sakitnya itu. Yuli seharusnya kontrol setelah operasi, tetapi tak dilakukan hingga akhirnya meninggal dunia.
"Yuli dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta atas permintaan keluarga suami di Jakarta. Dia meninggal dunia dengan meninggalkan tiga anak," papar dia.
Kadus I Desa Joton, Wakijo, ikut berduka cita atas meninggalnya Yuli. Yuli merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Prapto Paidi (65) dan Sriyatun (63). Namun, anak nomor satu dan kedua meninggal dunia di usia muda. Bapaknya Yuli juga sudah lama berpisah dengan ibunya.
"Sekarang yang tinggal di rumah hanyalah Sriyatun. Saya dengar katua RT dan RW telah menyampaikan kabar duka ini pada keluarga," kata dia.

Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi, enggan berkomentar terkait kabar duka meninggalnya Yuli. "Langsung tanya ke Densus 88 yah, kita sifatnya hanya membantu saja," kata Aries. (*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS

Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan

Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak

Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
