Krisis COVID-19 Momentum Ubah Strategi Kebangkitan Ekonomi Indonesia


/media/53/ac/fe/53acfea257d6cface61c0954bb701d61.jpeg
MerahPutih.com - Ekonom senior, Rizal Ramli omptimistis Indonesia mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Virus Corona atau COVID-19. Asalkan, pemerintah jujur pada situasi ekonomi hari ini dan segera mengubah strategi untuk keluar dari krisis.
Menurut Rizal, situasi ekonomi yang tidak baik pada hari ini akibat ulah segelintir pejabat yang selalu defensif terhadap kritikan dan masukan dari kalangan masyarakat. Bahkan, sambung Rizal Ramli, sebelum ada pandemik Covid-19, dirinya sudah sering mengingatkan pemerintah bahwa kondisi ekonomi sudah semakin memburuk akibat salah strategi.
"Sebelum ada pandemik COVID-19, ekonomi (kita) sudah masalah. Tahun 2017, 2018, 2019," kata RR, sapaan akrabnya, dalam rilis yang diterima Rabu (22/4).
Baca Juga:
World Bank-IMF Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif Saat Pagebluk COVID-19
Keyakinan Indonesia mampu bangkit itu hasil analisanya berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak yang pernah mengalami krisis tahun 1998, dan apa yang terjadi saat wabah COVID-19 ini dirasa lebih parah. Namun, dia menyesalkan sikap pemerintah yang terus menutupinya seolah-olah baik-baik saja, karena melakukan pinjaman. Padahal, akibatnya utang Indonesia menjadi semakin parah dan krisis ekonomi membawa Indonesia masuk ke jurang yang lebih dalam lagi.
"(Saya tanya kata mereka tahun 1998) Kita tutup buka lagi, tapi enggak hancur kaya gini. Tapi, seolah-olah ada stability di-doping pinjaman dengan bunga yang tinggi. Seolah-olah ada kesan semua oke. Tapi utang luar negeri besar sekali. Ini akan menambah masalah lagi," tutur RR.

Menko Ekuin era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu juga menyoroti sikap awal Pemerintah mengklaim COVID-19 belum masuk ke Tanah Air pada Januari 2020, sehingga sempat kehilangan 2,5 bulan mengantisipasi sebelum munculnya pengumuman kasus pertama awal Maret.
Baca Juga:
Pandemi COVID-19, Penyelamatan Jiwa Manusia Harus Jadi Prioritas
Namun, dia percaya belum ada kata terlambat bagi pemerintah untuk membangkitkan perekonomian bila sesegera mungkin mengubah strategi. Bahkan, sambung Rizal, Indonesia bisa mengejar tiga negara yang akan menjadi super power dalam 10 tahun mendatang, sebagaimana yang diperkirakan para analis ekonomi. Ketiga negara itu adalah Vietnam, India, dan Meksiko.
RR menawarkan agar Indonesia harus mulai menggeser kiblat politik luar negeri dan investasi tersebut. Indonesia harus mengutamakan kepentingan rakyat untuk bisa menjadi negara yang super power.
“Ini waktunya menggeser politik luar negeri dan investasi kita, dari sangat pro China, antek Beijing jadi negeri kita sendiri. Ini kesempatan Indonesia jadi negeri super power,” tutup mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu. (Pon)
Baca Juga:
Pandemi COVID-19, Penyelamatan Jiwa Manusia Harus Jadi Prioritas
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Aktivis Hingga Pejabat Antar Jenazah Rizal Ramli ke Peristirahatan Terakhir

Ungkapan Duka Para Capres-Cawapres Atas Meninggalnya Rizal Ramli

Jenazah Rizal Ramli Dimakamkan di TPU Jeruk Purut Kamis Siang

Rizal Ramli Meninggal

Rizal Ramli Sebut Jokowi Preteli Demokrasi Indonesia

Rizal Ramli: Demo Buruh Tolak Omnibus Law Bentuk Ekspresi Penderitaan Rakyat
Rizal Ramli Sebut Ada Penyelundupan Undang-Undang dalam Omnibus Law
Rizal Ramli: Pengusutan Kasus BTS karena NasDem Dianggap Oposisi Jokowi

Rizal Ramli Beberkan Solusi Atasi Masalah Utang RI

Rizal Ramli Sebut BLT BBM tidak Cukup untuk Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
