KRI Diponegoro Tetap Patroli di Tengah Gempuran Israel ke Lebanon


KRI Diponegoro-365 TNI Angkatan Laut memimpin latihan Miscellenous Exercise (Miscex) 831 Advance Manuevering Exercise MTF 448 UNIFIL di Laut Mediterania. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - TNI memastikan kapal perang Republik Indonesia KRI Diponegoro-365 tetap berpatroli di sekitar Beirut, Lebanon, bersama Maritime Task Force (MTF) UNIFIL, di tengah gempuran serangan militer Israel.
“KRI Diponegoro-365 masih di Lebanon sedang on task (patroli laut),” Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto, ketika dikonfirmasi di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (17/10).
Di tengah eskalasi serangan Israel ke Lebanon saat ini, Mayjen Hariyanto menegaskan TNI memastikan pasukannya tetap bertugas bersama UNIFIL. Kapuspen TNI menambahkan seluruh prajurit saat ini dalam keadaan aman dan bertugas seperti biasa.
Baca juga:
DK PBB Tegaskan UNIFIL Tidak Boleh Diserang, Pasukan Perdamaian akan Tetap di Lebanon
Indonesia tekah mengirim 1.000 lebih prajurit TNI bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Mereka tersebar dalam satuan Maritime Task Force, Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Untuk diketahui, situasi di Lebanon memanas setelah militer Israel (IDF) sejak minggu lalu terus menggempur wilayah selatan Lebanon dan pusat kota di Beirut melalui serangan-serangan udara dan invasi darat. Militer Israel berdalih serangan mereka ke Lebanon ditujukan ke kelompok Hizbullah.
Baca juga:
Sekjen PBB: Serangan Israel ke Pasukan Perdamaian UNIFIL Kejahatan Perang
Namun, Israel kerap melanggar garis batas wilayah di Blue Line dan menyerang markas UNIFIL. UNIFIL yang bertugas di Lebanon oleh Dewan Keamanan (DK) PBB berulang kali mengecam aksi militer Israel itu. Mereka mengingatkan serangan yang disengaja ke pasukan perdamaian merupakan pelanggaran terhadap Resolusi DK PBB Nomor 1701. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi

Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City

Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak
