Pilpres 2019

KPU Diminta Percepat Debat Publik Agar Perdebatan Pilpres Lebih Substantif

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 13 November 2018
KPU Diminta Percepat Debat Publik Agar Perdebatan Pilpres Lebih Substantif

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahria Idris (MP/Asropih Opih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Sejak dimulai 23 September 2018, kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 belum juga memasuki arena perdebatan yang benar-benar substantif. Justru para elite seperti terjebak dalam sebuah orkestrasi perdebatan yang jauh dari isu-isu krusial yang saat ini sedang dihadapi negara dan rakyat.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, selama sebulan lebih kampanye Pilpres 2019 lebih didominasi sensasi yang jauh dari esensi. Dia menilai, jika kondisi ini terus dibiarkan akan merugikan pemilih dan muaranya akan merugikan penyelengggara dalam hal ini KPU.

Untuk itu, menurut dia salah satu strategi agar perdebatan pilpres beralih menjadi lebih substantif, KPU harus mempercepat jadwal Debat Publik Kandidat Calon Presiden/Calon Wakil Presiden dengan menyajikan tema-tema debat yang mendalam sehingga ‘memaksa’ para calon menjawab dan memberi solusi berbagai persoalan yang saat ini dihadapi rakyat saat ini dan ke depan.

Pasangan Capres dan Cawapres di KPU
Pasangan Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukan nomor urutnya masing-masing (MP/Ponco Sulaksono)

“Saya berharap KPU melihat apa yang terjadi saat ini dan memajukan jadwal debat publik Pilpres 2019 agar tema perdebatan baik di tingkat elite maupun di tataran masyarakat bisa lebih mendidik dan substantif. Idealnya, Desember 2018 ini (debat publik) bisa digelar. Terlalu lama jika menunggu hingga Januari 2019. Selain itu, saya berharap, volume debat diperbanyak lebih dari lima kali agar diskursus publik terkait pilpres ini lebih berkualitas dan muaranya adalah tingkat partisipasi pemilih Pemilu 2019 meningkat,” kata Fahira Idris di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).

Menurut Fahira, perdebatan yang terjadi sepanjang sebulan lebih masa kampanye Pilpres 2019 ini, bukan saja didominasi sensasi, tetapi sudah menuju ke arah yang tidak sehat. Selain dipenuhi oleh narasi yang kurang bermutu dan tidak cerdas bahkan provokatif, kampanye pilpres seperti digiring membahas tema yang sama sekali tidak ada hubungan dengan hajat hidup orang banyak.

Prabowo dan Jokowi di KPU Pusat
Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf Amin. Foto: @sandiuno

Bagi Fahira, KPU punya kewajiban moral untuk men-drive perdebatan pilpres ini menjadi lebih substantif. Salah satu strateginya dengan mempercepat dan memperbanyak volume debat sehingga para elite, tim sukses dan para kandidat tidak punya waktu memperdebatkan hal-hal yang tidak penting, tetapi fokus memformulasikan gagasan terbaiknya untuk disajikan kepada publik.

“Isi ruang-ruang publik kita dengan perdebatan-perdebatan yang sehat. Perdebatan yang membuka mata publik bahwa mereka harus memilih pada Pemilu 2019. Untuk itu, debat publik pilpres mendesak untuk dipercepat. Saya juga berharap, konsep debat dirubah lebih substantif salah satunya menghadirkan audience debat dari berbagai kelompok masyarakat, bukan debat yang dipenuhi oleh sorak-sorai pendukung,” pungkas Senator Jakarta ini.(Pon)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Hingga Hari ke-15, Sudah 82 Korban Lion Air JT-610 yang Teridentifikasi

#Fahira Idris #Pilpres 2019 #Komisi Pemilihan Umum #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019
Afifuddin mengaku telah membatasi jumlah pemilih di setiap TPS untuk meminimalkan korban
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 28 Juni 2025
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019
Indonesia
KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'
Idealnya, ada jeda waktu antara satu setengah hingga dua tahun
Angga Yudha Pratama - Rabu, 14 Mei 2025
KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri
Baik dari sisi hukum dan teknis penyelenggaraan, serta konsekuensi anggarannya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 Februari 2025
KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Bagikan