Korupsi Tak Tertangani, Abdullah Hehamahua Dorong Pembentukan KPK Daerah
Gedung KPK (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Nasional - Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua, memandang operasi tangkap tangan (OTT) di daerah kurang optimal.
Menurut Abdullah, koordinasi di daerah dengan di pusat menelan waktu yang tidak lama. Bahkan, dia menambahkan, KPK masih kekurangan orang untuk ditempatkan di daerah. Dia menjelaskan, atas dasar itu perlunya pembentukan KPK di daerah.
"Korupsi, itulah sebabnya jika saya menjajaki pembentukan KPK di provinsi, Anda harus dorong DPR menganggap KPK di daerah sebagai prioritas," ujar Abdullah di Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (22/6).
Lebih lanjut pria yang mengenakan baju koko berwarna putih itu menjelaskan, salah satu ciri-ciri pejabat daerah yang korupsi adalah tidak meratanya pembangunan di daerah tersebut. Sementara PAD dan APBD terbilang besar.
"Klu yang pertama adalah PAD besar dan APBD besar, tapi pembangunan tidak ada. Itu info kalau ada korupsi," tandasnya sebelum meninggalkan Gedung KPK. (AB)
Baca Juga:
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Terjaring OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer Punya Harta Rp17,6 Miliar
KPK Sebut OTT Direksi Inhutani V Terkait Suap Pengurusan Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan
KPK Tangkap 9 Orang Terkait Dugaan Korupsi di BUMN Inhutani V
KPK Gelar OTT di Jakarta Terkait Kasus di BUMN Inhutani V
Ditangkap setelah Rakernas NasDem, Bupati Koltim Dibawa ke Markas KPK Hari Ini
Bupati Koltim Ditangkap setelah Rakernas Partai NasDem
KPK Bongkar Kasus Suap Pembangunan Rumah Sakit Lewat OTT di Tiga Lokasi
Soal OTT Bupati Kolaka Timur, NasDem Minta KPK Tak Bikin 'Drama'
Kemarin Minta Maaf 2025 Baru 2 Kali OTT, KPK Langsung Operasi Senyap Hari Ini
Rp 231 Juta Diamankan KPK! Skandal Korupsi PUPR Sumut Libatkan Orang Dekat Bobby Nasution