Kopi Arang Panas Khas Negeri Aing


Kopi joss sajian khas Yogyakarta . (Foto: Instagram@jogjaseni_ voilajogja)
PERTAMAKALI muncul di kota Yogyakarta. Kopi hitam dalam gelas yang ditambahkan arang yang masih membara. Sajian ini terkenal dengan nama kopi Jos atau kopi Joss.
Kisah terbentuknya Kopi Jos bermula di Angkringan Lek Man, salah satu angkringan yang cukup legendaris di Yogyakarta. Karena berada di dekat Stasiun Tugu, banyak dari para pelanggan Angkringan Lek Man adalah pegawai kereta api.
Baca juga:

Para pelanggan angkringan Lek Man kebanyakan berasal dari Jawa Timur dan sering memesan kopi kothok. Kopi yang sering dijumpai di Jawa Timur yang dibuat dengan cara merebus kopi, gula, dan air secara bersamaan. Sayangnya Lek Man tidak bisa membuat kopi kothok dan berinisiatif untuk mencemplungkan arang menyala ke dalam minuman kopi.
Dari sana, banyak pelanggan yang suka kopi arang yang menyebutnya sebagai kopi jos. Kopi jos kemudian banyak ditiru pedagang lain dan menjadi salah satu sajian khas Yogyakarta. Keunikan kopi joss terletak dari cara penyajiannya. Setelah dibuat, kopi hitam tersebut langsung dicampurkan dengan potongan arang yang masih membara sehingga mengeluarkan suara ‘josss’. Suara inilah yang kemudian menjadi asal usul nama kopi jos.
Baca Juga:
Pesan Hidup Mendalam pada Semangkuk Sup Manten Khas Negeri Aing
Para wisatawan bisa mencicipi minuman unik ini di kedai-kedai angkringan di hampir setiap sudut Kota Yogyakarta dengan harga yang relatif terjangkau. Selain itu para wisatawan juga bisa memesan varian lainnya seperti kopi susu joss yang juga menjadi favorit.
Mungkin bagi sebagian orang, kopi jos diragukan keamanannya untuk di konsumsi. Tenang saja, kopi jos aman untuk dikonsumsi, bahkan memiliki manfaat jika dikonsumsi. Arang yang dibakar di atas suhu 250 derajat celcius, secara alami akan merubah arang menjadi zat karbon aktif. Zat tersebut bisa mengikat polutan dan racun yang ada dalam tubuh manusia.
Arang atau karbon aktif dikenal ampuh menjadi obat alami anti racun. Selain itu arang juga memiliki kandungan zat sorbitol. Zat yang bekerja sebagai pencahar perut, dengan proses menyerap racun dan membuangnya secara alami dari saluran pencernaan. Ditambah, arang juga berkhasiat dalam mengobati penyakit gastritis atau asam lmbung, kembung, masuk angin, dan panas dalam. (Kna)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
