Headline

Konten Provokatif di Media Sosial Ikut Andil Dalam Kerusuhan Manokwari

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 20 Agustus 2019
 Konten Provokatif di Media Sosial Ikut Andil Dalam Kerusuhan Manokwari

Massa melakukan aksi di Jayapura, Senin (19/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang. (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria mengungkapkan, media sosial ikut memanaskan isu Papua. Hal ini terlihat dari pantauannya, ada sejumlah akun media sosial baik di Twitter, Instagram, Facebook ataupun platform lainnya yang terlihat aktif ikut memanaskan isu Papua dalam unggahan-unggahannya.

“Beberapa akun saya perhatikan terus memanaskan situasi, baik sengaja atau tidak sengaja. Antara lain dengan menampilkan tudingan berdasarkan analisis pendek,” ujar Hariqo yang juga Direktur Eksekutif Konsultan Media Sosial Komunikonten ini kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/8).

Baca Juga: Pengamat Intelijen Sebut Kerusuhan Manokwari Bukan Aksi yang Terencana

Diterangkannya, ada akun yang munuduh satu kelompok sebagai penyebab kerusuhan dengan analisa serampangan dan pendek, mengangkat satu golongan anak bangsa, serta menjatuhkan golongan yang lain.

“Ada pihak yang ingin memanfaatkan kerusuhan ini untuk kepentingan Gerakan Papua Merdeka atau untuk kepentingan golongannya,” kata Hariqo.

Kerusuhan di Manokwari Papua Barat
Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat (Foto: antaranews)

Dia mengajak pengguna media sosial berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi apa pun terkait isu sensitif ini. Pertimbangkan efek unggahan di media sosial agar tak memperkeruh suasana.

“Dalam situasi krisis, postingan yang benar sekalipun bisa berbahaya jika konteksnya tidak tepat atau tidak relevan,” jelas dia.

Hariqo mengajak semua pihak mengedepankan aspek-aspek kebangsaan dan persatuan dalam menanggapi isu terkait Papua.

Apalagi masih dalam momentum Kemerdekaan ke-74 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain di media sosial, dia juga mengimbau pengguna grup perpesanan Whatsapp (WA) tidak sungkan secepatnya menegur anggota yang mengirim informasi sensitif, apalagi informasi hoaks dan ujaran kebencian agar tidak dianggap kebenaran oleh anggota grup lainnya.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Pemerintah Bertindak Cepat Atasi Kerusuhan di Manokwari

“Jadi belum tentu memproduksi menyebar konten yang menguntungkan golongan kita, juga menguntungkan NKRI. Langkah terakhir, laporkan ke pihak terkait jika ada hoax dan ujaran kebencian,” imbaunya.

Untuk diketahui, massa melakukan aksi protes di Manokwari, ibu kota Papua Barat, menyusul insiden yang terjadi pada mahasiswa asal Papua di Surabaya terkait tudingan perusakan Bendera Merah Putih dan dugaaan rasisme. Massa menebang pohon dan memblokade jalan serta melakukan pembakaran sejumlah fasilitas publik.(Knu)

Baca Juga: Risma Buka Suara Soal Pengusiran Mahasiswa Papua di Surabaya

#Pengamat Sosial #Media Sosial #Mahasiswa Papua #Demo Rusuh
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Kasus ini mencuat setelah dalam salah satu siaran di YouTube, Resbob melontarkan ucapan bernada penghinaan terhadap pendukung Persib dan masyarakat Sunda. Tayangan tersebut kemudian viral dan memicu kemarahan publik.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Indonesia
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Agar dilakukan revisi terhadap Undang-Undang ITE, agar konten dari buzzer yang berpotensi memicu kerusuhan dapat ditindak tanpa harus melalui delik aduan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
PP Tunas juga tidak hanya mengatur media sosial, tetapi juga mengatur seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) mengingat semua platform digital juga memiliki fitur komunikasi dengan orang tidak dikenal.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Indonesia
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Meutya Hafid menegaskan batas usia anak untuk akun media sosial dalam PP Tunas. PSE wajib mematuhi aturan atau menerima sanksi dari pemerintah.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
 Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Indonesia
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Polri tidak ingin tergesa-gesa dalam menetapkan regulasi baru yang akan diterapkan secara nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Indonesia
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Pemprov akan menerapkan sanksi bagi pelaku pelanggaran dan menegakkan aturan secara konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Tidak ditemukan pernyataan resmi atau pemberitaan kredibel tentang Mark Zuckerberg yang mengaitkan konflik Iran-AS dengan matinya Google atau internet secara global.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Indonesia
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Akun media sosial terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta diperiksa. Polisi menyebutkan, ada sejumlah barang bukti yang ditemukan.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Indonesia
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Seperti diketahui, Kwitang menjadi salah satu titik demonstrasi yang berung rusuh pada akhir agustus 2025. Di kabarkan beberapa orang sempat hilang dalam demo tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Bagikan