Pengamat Intelijen Sebut Kerusuhan Manokwari Bukan Aksi yang Terencana
Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta. (FOTO: Kiriman Stanislaus Riyanta/Dok-Pribadi).
MerahPutih.Com - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta tidak melihat ada unsur terencana dalam tragedi kerusuhan Manokwari, Papua Barat hari ini.
Menurutnya, persoalan tersebut terjadi lantaran adanya sentimen SARA yang memicu konflik itu muncul.
Baca Juga: Fadli Zon Minta Pemerintah Bertindak Cepat Atasi Kerusuhan di Manokwari
"Insiden di Papua belum nampak suatu insiden yang terencana, tapi justru terlihat insiden karena akumulasi, suatu reaksi karena ada muatan SARA yang bisa dengan mudah menyebar," kata Stanislaus kepada wartawa di Jakarta, Senin (19/8).
Kasus sentimen SARA ini terjadi saat ada sebagian kelompok yang mencoba mengusik dengan memantik konflik di asrama warga Papua di Malang dan Surabaya.
"Menjadi titik klimaks karena perlakuan kelompok tertentu terhadap masyarakat Papua di Surabaya dan Malang yang sudah menjurus kepada identitas SARA," ujarnya.
Sayangnya konflik tersebut sudah mengakibatkan aparat banyak yang terluka dan fasilitas publik serta pemerintahan rusak parah.
Maka dari itu, Stanislaus pun berharap agar ada upaya yang serius untuk meredamnya, salah satunya adalah dengan melakukan rekonsiliasi semua pihak.
"Perlu klarifikasi, rekonsiliasi dan sekaligus juga tindakan tegas terhadap pihak yang salah dalam kasus di Surabaya, Malang dan Manokwari," tuturnya.
Baca Juga: Risma Buka Suara Soal Pengusiran Mahasiswa Papua di Surabaya
"Tokoh-tokoh Papua, Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat termasuk Polri perlu menyatukan persepsi dan menangani ini. Harus satu suara supaya tidak muncul suara lain atau ditunggagi pihak lain," imbuhnya.
Terakhir, Stanislaus memberikan garis bawah, yakni apapun yang dilakukan kepentingannya adalah semata-mata untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
"Utamakan persatuan dan kesatuan. Dan pastikan bahwa Indonesia menjunjung tinggi keragaman dan kebhinekaan, tidak boleh ada sikap rasis," tutupnya.(Knu)
Baca Juga: TNI-Polri Gandeng Tokoh Adat Cegah Bentrokan di Manokwari Makin Meluas
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Aksi Mahasiswa Gelar Rapat Dengar Pendapat Warga di Gedung DPR Jakarta
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor