Konsep Mayat Bayi Dibikin Seni Netizen Sebut "Seniman Sakit Jiwa"

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Selasa, 28 Februari 2017
Konsep Mayat Bayi Dibikin Seni Netizen Sebut

FOTO Instagram #makanmayit

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Festival seni yang mengusung tema horor "Makan Mayit" beberapa waktu lalu mulai dikecam banyak netizen. Karya "Makan Mayit" ini dinilai telah memberikan tontonan yang tidak lazim, karena mempertontonkan hal yang tidak wajar. Para netizen juga menyebut, konsep mayat bayi dibikin seni ini dilakukan oleh "Seniman Sakit Jiwa".

Dalam acara ini di antaranya menyajikan puding yang berbentuk menyerupai janin dan otak bayi. Tempat penyajiannya pun piring yang berbentuk boneka bayi, lengkap dengan warna merah layaknya darah segar.

Menanggapi hal ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Yohana Yembise menilai karya seni Natasha Gabriella Tontey berjudul "Makan Mayit" ini telah melanggar norma kesusilaan.

"Hal itu sangat disayangkan, karya seni anak bangsa seharusnya merupakan ekspresi dari kreativitas yang diciptakan dan mengandung unsur keindahan bukan yang justru melanggar norma kesusilaan, kepatutan, dan agama. Negara ini melindungi anak-anak Indonesia sejak mereka masih dalam kandungan. Hal tersebut tidak tercermin dalam karya seni ini," ujar Yohana Yembise, seperti dilansir Antara, Selasa (28/2).

Dia mengatakan, klaim seniman yang menyebutkan bahan makanan menggunakan air susu ibu (ASI) dan keringat dari ketiak bayi yang dimasukkan ke dalam bahan makanan itu, merupakan suatu hal di luar akal sehat dan tidak lazim untuk dilakukan karena ASI bukanlah konsumsi bagi orang dewasa.

"Penyalahgunaan ASI melalui karya seni yang disebarluaskan melalui pesan visual ini, sangat rentan memberikan dampak negatif bagi masyarakat karena sesuatu yang tidak lazim jika digunakan akan menimbulkan protes di tengah masyarakat," kata Menteri Yohana lagi.

Dia mengatakan karya yang kemudian menjadi viral itu dapat berdampak bagi anak-anak untuk meniru perilaku tersebut, setelah melihat pesan visual ini melalui media sosial.

Menyikapi fenomena tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan kembali karya seni dimaksud di media sosial.

"Dengan menyebarluaskannya, maka kita telah berkontribusi dalam penyebarluasan konten yang negatif bagi anak-anak," ucapnya.

Setiap orang berhak mengembangkan diri dan dijamin dalam pasal 28 c UUD 1945 ayat 1, namun tidak bertentangan dengan norma kepatutan dan nilai-nilai hidup dalam masyarakat.

"Kami juga mendesak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini karena karya seni ini telah melanggar norma kesusilaan, kepatutan, agama, dan bila terbukti melanggar UU akan dikenakan pasal 27 ayat 1 Undang Undang ITE dan pasal 282 ayat 3 KUHP tentang kesusilaan," paparnya.

Menurutnya, adanya kasus itu memungkinkan muncul modus penjualan organ tubuh yang termasuk ke dalam bentuk perdagangan orang di Indonesia. Apalagi, katanya lagi, sudah banyak kasus serupa terjadi di luar negeri.

#Seni Rupa #Aksi Makan #Lomba Makan Cepat
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Berita Foto
Serunya Lomba Makan Kerupuk Meriahkan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Aksi anak-anak mengikuti Lomba Makan Kerupuk memperingati HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).
Didik Setiawan - Senin, 18 Agustus 2025
Serunya Lomba Makan Kerupuk Meriahkan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Lifestyle
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lewat observasi nan jeli, dan diselingi humor, Emte membawa pembaca ke ‘dunia kesendirian’ yang nyatanya tidaklah membuat merasa kesepian.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lifestyle
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Mempersembahkan karya-karya yang mempertemukan seniman asal Bali dan Tiongkok dalam sebuah percakapan visual lintas budaya.
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Berita Foto
Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
Pengunjung melihat pameran karya seni rupa bertajuk Beyond Imagination di Gedung Jakarta Design Center (JDC), Slipi, Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 13 Mei 2025
Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
ShowBiz
One Satrio Rayakan Tahun Kedua dengan Urban Oasis
Acara spesial yang berlangsung pada 12-15 Desember 2024 ini merupakan bagian dari One Satrio GrandiVersary.
Dwi Astarini - Sabtu, 14 Desember 2024
One Satrio Rayakan Tahun Kedua dengan Urban Oasis
Lifestyle
Kisah Urbanisme dan Identitas dalam Pameran Foto ’TRANSIT’ di Prancis La Maison de L’Indonésie
Pameran foto yang digelar Prancis La Maison de L’Indonésie (LMDI) atau Rumah Indonesia di Prancis ini menghadirkan karya dua fotografer nan saling melengkapi.
Dwi Astarini - Selasa, 29 Oktober 2024
Kisah Urbanisme dan Identitas dalam Pameran Foto ’TRANSIT’ di Prancis La Maison de L’Indonésie
Berita Foto
Menilik Pameran Karya Lini Natalini Widhiasi Bertajuk Infinity Yin Yang di Galnas
Pengunjung melihat karya seni rupa dari perupa Lini Natalini Widhiasi yang bertajuk Infinity Yin Yang di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jum'at (6/9/2024).
Didik Setiawan - Jumat, 06 September 2024
Menilik Pameran Karya Lini Natalini Widhiasi Bertajuk Infinity Yin Yang di Galnas
Lifestyle
ArtWonders Tampilkan Berbagai Seniman dari Indonesia Timur di ArtMoments 2024
ArtMoments Jakarta 2024 menampilkan karya seni luar biasa dari seniman lokal dan internasional.
Dwi Astarini - Sabtu, 10 Agustus 2024
ArtWonders Tampilkan Berbagai Seniman dari Indonesia Timur di ArtMoments 2024
Bagikan