Konflik Iran-Israel, Para Ahli Peringatkan Campur Tangan AS lewat Serangan Bisa Buka ‘Kotak Pandora’

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 19 Juni 2025
 Konflik Iran-Israel, Para Ahli Peringatkan Campur Tangan AS lewat Serangan Bisa Buka ‘Kotak Pandora’

Ilustrasi - Serangan rudal Israel ke Iran. ANTARA/Anadolu

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM — AMERIKA Serikat makin dekat untuk ikut serta dalam konflik Israel-Iran. ‘Negeri Paman Sam’ disebut mungkin akan menyerang fasilitas nuklir utama Iran. Itu termasuk pabrik pengayaan bahan bakar Fordow yang tersembunyi jauh di dalam pegunungan.

Telah beberapa hari berlalu sejak Israel melancarkan serangan terhadap Iran dan program nuklirnya. Para pemimpin Israel kini menanti keputusan apakah Presiden AS Donald Trump akan membantu mereka menyelesaikan misi tersebut. Seperti dilansir CNN, dua pejabat yang mengetahui diskusi internal mengatakan Presiden AS Donald Trump semakin terbuka untuk menggunakan kekuatan militer AS. Kekuatan militer itu direncanakan akan menyerang fasilitas nuklir Iran. Trump mengaku mulai kehilangan kesabaran dan meninggalkan pendekatan diplomatik.

“Saya mungkin akan melakukannya, atau mungkin tidak. Tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan. Hal yang jelas, Iran sedang menghadapi banyak masalah dan mereka ingin bernegosiasi. Saya bilang, ‘kenapa kalian tidak bernegosiasi dengan saya sebelum semua kematian dan kehancuran ini terjadi’,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (18/6).


Peringatan para Ahli tentang Kotak Pandora




Para pakar Iran memperingatkan serangan AS terhadap Iran bisa menyeret negara itu ke situasi lebih rumit ketimbang perang di Irak dan Afghanistan. Itu merupakan sebuah konfrontasi panjang yang dapat berlangsung sepanjang masa jabatan Trump. Belum lagi menimbulkan korban jiwa serta kerugian besar bagi AS, tapi demi kepentingan Israel.

“Setiap serangan dari AS akan memicu serangan habis-habisan dari Iran terhadap pangkalan-pangkalan AS di kawasan. Itu tentu akan memicu perang skala penuh antara AS dan Iran,” kata Wakil Presiden Eksekutif Quincy Institute di Washington, DC, Trita Parsi, dikutip CNN.

Meskipun Iran mungkin tidak mampu mempertahankan perang jangka panjang dengan AS, menurut Parsi, perang tersebut tidak akan mudah bagi Washington. “Iran merupakan negara yang sangat besar. Itu berarti AS harus menyerang banyak target untuk melumpuhkan kemampuan balasan Iran,” jelas Parsi. Ia juga mencatat bahwa saat ini tidak ada dukungan luas untuk perang dengan Iran, bahkan di kalangan pendukung Trump sendiri.

“Serangan AS akan membuka ‘kotak Pandora’ dan amat mungkin akan menghabiskan sisa masa kepresidenan Trump," kata Ellie Geranmayeh, peneliti senior di European Council on Foreign Relations.

Begitu kotak Pandora ini dibuka, menurut Geranmayeh, kita tidak tahu ke mana arah situasinya. “Trump sebelumnya pernah mundur dari ambang perang dengan Iran. Ia masih punya kesempatan untuk melakukan hal itu lagi,” ujarnya.

Baca juga:

23 Negara Mengecam Serangan Israel Terhadap Iran, Desak Timur Tengah Bebas Nuklir




Iran Pantang Menyerah



Di lain sisi, Republik Islam Iran sudah menganggap AS terlibat dalam serangan Israel. Pihak Iran mengatakan senjata yang digunakan Israel berasal dari AS. Beberapa pejabat Iran mengatakan negara mereka telah mempersiapkan diri untuk perang besar dan berkepanjangan.

Pada Rabu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan mundur. Penegasan itu muncul sehari setelah Trump menyerukan ‘penyerahan tanpa syarat’ lewat media sosial.

“Biarlah orang Amerika tahu bahwa bangsa Iran bukan bangsa yang akan menyerah, dan setiap intervensi militer dari pihak mereka pasti akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,” kata Khamenei dalam pidato nasional.

Keterlibatan langsung AS dalam konflik bisa memicu Iran mengaktifkan jaringan proksi mereka yang tersisa di Irak, Yaman, dan Suriah. Mereka sebelumnya telah melancarkan serangan terhadap aset AS di kawasan.

Dengan menyadari bahwa Iran tidak dapat menang langsung dalam konflik melawan AS dan Israel, para pakar menilai Teheran mungkin akan memilih strategi perang jangka panjang untuk menguras semangat dan kemampuan lawan, seperti saat mereka melawan Irak pada masa kepemimpinan Saddam Hussein selama satu dekade pada 1980-an.

“Strategi Iran bisa saja hanya bertahan, membalas sebanyak mungkin, dan berharap Trump akhirnya menghentikan perang lebih cepat, seperti yang ia lakukan di Yaman,” kata Parsi.

Setelah berbulan-bulan menyerang kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran, AS akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan mereka pada Mei. Kesepakatan itu mengecewakan Israel.

Abdolrasool Divsallar, peneliti senior di UN Institute for Disarmament Research, lewat akun X, mengungkap startegi Iran melihat peluang menang dalam perang. “Mereka memanfaatkan kemampuan ofensif jangka panjang dan menguras kekuatan pertahanan gabungan AS-Israel,” jelasnya.

Divsallar mengimbuhkan, keterlibatan AS bukanlah hal baik.

“Masuknya AS dalam perang ini merupakan keputusan buruk dan mahal bagi semua pihak,” tambahnya.(dwi)

Baca juga:

Menlu Sugiono: Sikap G7 Dukung Israel Serang Iran Perburuk Situasi

#Iran #Israel #Amerika Serikat #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Pada 25 Agustus, pemerintah Gaza memperingatkan bahwa krisis tempat tinggal bagi para pengungsi mencapai lebih dari 96 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
Putin dan Jong-un mendampingi Xi saat mereka menuju ke platform.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Indonesia
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Hingga saat ini, Freddy memastikan seluruh proses pengantaran bantuan logistik berjalan dengan aman dan kondusif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
ShowBiz
Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat
Padahal, tahun lalu Trump bilang ia benci Taylor Swift.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat
Dunia
Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers
Kematian terbaru ini membuat jumlah jurnalis yang terbunuh di Gaza sejak awal perang pada Oktober 2023 mendekati 200 orang.
Dwi Astarini - Selasa, 26 Agustus 2025
Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers
Bagikan