Kompleks GBK Bakal Dilengkapi 1,2 Megawatt Listrik Bertenaga Surya


Jokowi di GBK. (Foto: Kementerian PUPR)
MerahPutih.com- Kompleks Gelora Bung Karno akan mempunyai listrik bertenaga surya sebesar 1,2 megawatt dalam rangka mendukung pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Indonesia. Pengembangan energi hijau tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Subholding Pertamina Power & NRE dan Pusat Pengelolaan Kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno.
"Kami berupaya keras untuk semakin go green dan memanfaatkan tanah negara sepenuhnya untuk publik. Kami ingin memberikan kontribusi yang terbesar untuk masyarakat ke depan," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (17/3).
Baca Juga:
Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia 2 Kali Lebih Besar dari Kapasitas SUGBK
Dalam proyek yang ditargetkan rampung tahun ini, Pertamina punya peran untuk mempersiapkan studi kelayakan teknik meliputi jenis panel surya yang relevan, kekuatan struktur bangunan eksisting, sistem kelistrikan, keamanan publik, dan beberapa studi terkait lainnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perseroannya telah menggunakan energi baru dan terbarukan di lingkungan kantor dan perumahan Pertamina. Terdapat sekitar 6.000 SPBU serta Terminal LPG dan BBM yang siap menggunakan listrik surya.
"Ini potensi terbesar, selain meningkatkan realisasi program Renewable Energy, juga dapat meningkatkan nilai ekonomis serta ikut mendukung upaya pengembangan bisnis energi yang berkelanjutan," kata Nicke Widyawati.

Merujuk sejarah saat Indonesia menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia dan Pesta Olahraga Difabel Asia pada tahun 2018, Gelora Bung Karno dipilih sebagai stadion utama penyelenggaraan kedua pesta olahraga tersebut.
Pemerintah memasang 1.293 panel surya untuk menopang sistem pencahayaan sebesar 3.500 lux guna menghemat konsumsi energi selama kedua pesta olahraga berlangsung.
Pembangunan dan renovasi venue dan bangunan pendukung di Kompleks GBK, termasuk Gelora Bung Karno yang dilakukan Kementerian PUPR dilaksanakan sejak tahun 2016 sampai 2018, dengan total anggaran mencapai Rp3,7 triliun. (Asp)
Baca Juga:
Kerumunan Saat Vaksinasi di GBK Gegara Orang-Orang Enggak Tahu Loket
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Kembali Langka, Pertamina Tambah Pasokan 112 Persen

Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Periksa GM Finance Anak Usaha Telkom

Kasus Salah Isi Pertalite Malah Dapat Solar di Kembangan, Pihak SPBU Bisa Dijerat Pasal UU Perlindungan Konsumen

Salah Isi Bensin Bikin 25 Motor di Jakarta Rusak Total, Bengkel Dekat SPBU Kembangan Auto Cuan

[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
![[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina](https://img.merahputih.com/media/ae/a4/e7/aea4e7c3ad726339e616e8f2ad00d00f_182x135.jpeg)
SPBU Meruya Utara Tanggung Biaya Perbaikan Motor Mogok dan Ganti Isi Pertamax Full

Dampak Ledakan Stasiun Pengumpul Pertamina: Pasokan Gas ke Warga Subang Terhenti

Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi

SPBU Meruya Utara Salah Isi Tabung Biosolar ke Pertalite Ditutup, Pertamina: Statusnya Milik Swasta
