Komisi A Desak BKD DKI Segera Kaji Penambahan Anggaran CPNS
DPRD mendorong BKD DKI segera memberikan kajian lengkap penambahan anggaran kebutuhan rekrutmen CPNS. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Komisi A DPRD DKI mendorong Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI segera memberikan kajian lengkap penambahan anggaran kebutuhan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di tahun 2020.
Berdasarkan hasil pembahasan Rancangan APBD tahun 2020, anggaran program perekrutan, pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan ASN di lingkungan Pemprov disetujui sebesar Rp4,4 miliar.
Baca Juga:
DPRD DKI Kaget Sekolah Pariwisata Anggarkan Laboratorium Fisika dan Kimia
Namun karena penambahan peserta CPNS, BKD memutuskan untuk menggeser anggaran evaluasi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) sebesar Rp677,5 juta untuk memenuhi kebutuhan penambahan tersebut.
"Mereka akan melakukan penggeseran di dalam programnya. Nah tapi itu belum mereka laporkan ke kita. Makanya tadi saya sudah minta kajian pergeseranya itu dilaporkan," kata Sekretaris Komisi A Dani Anwar di gedung DPRD DKI, Jumat (6/12).
Sementara itu, Kepala BKD DKI Jakarta Chaidir , alasan pihaknya mengalihkan anggaran evaluasi PJLP untuk pemenuhan kebutuhan rekrutmen CPNS lantaran bertambahnya kuota peserta menjadi 42 ribu dari semula hanya sebanak 40 ribu peserta.
Baca Juga:
Pembatas Beton Jalan Satrio Dibongkar Pengendara, Dishub DKI Perketat Penjagaan
"Sehingga karena peningkatan itu, kami butuhkan penambahan lokasi ujian. Makanya berdampak langsung pada penambahan anggaran untuk alokasi sewa laptop, sewa meja, dan sarana prasarana lainnya," papar Chaidir.
Sehingga awal pagu RAPBD tahun 2020 untuk program perekrutan, pengelolaan, pembinaan dan pengembangan ASN dari Rp4.4 miliar kemudian disetujui menjadi Rp5,1 miliar.
"Kami memang kurang dana, tapi pas saya lihat lagi ternyata ada anggaran yang bisa di-switch dari situ kita geser," tutur Chaidir. (Asp)
Baca Juga:
Ada 1100 Mobil Nunggak Pajak, BPRD DKI Akui Sulit Telusuri Pemiliknya
Bagikan
Berita Terkait
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?