Kolaborasi Siap Tingkatkan Akses Air Minum di Sekolah


Tingkat hidrasi siswa pun meningkat 400 persen, dari 100 ml menjadi 500 ml per harinya. (Foto: Danone)
AIR minum dan sanitasi menjadi salah satu prioritas utama dalam target pembangunan di Indonesia. Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah menargetkan 100 persen akses air minum layak dan 15 persen akses air minum aman pada tahun 2020-2024.
Sayangnya hingga saat ini, sebagian masyarakat masih memiliki akses air minum yang kurang memadai termasuk di sektor institusi pendidikan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada 2022 terdapat lebih dari 200 ribu sekolah yang belum memiliki akses terhadap air minum, sanitasi, dan kebersihan dasar.
Water Sanitation & Hygiene Specialist UNICEF Salathiel Raju Nalli menjelaskan, berdasarkan monitoring yang dilakukan UNICEF dan WHO pada 2022, tercatat 73 persen sekolah di Indonesia memiliki akses ke air minum layak. Artinya, satu dari empat sekolah tidak memiliki akses air minum layak.
Baca juga:

"Padahal agar dapat belajar dengan baik, siswa harus sehat secara fisik dan mental. Penyediaan akses air, sanitasi dan higienitas tidak hanya mendukung kesehatan fisik seperti mencegah terjangkitnya penyakit, tetapi juga berperan dalam kesehatan mental siswa. Tanpa adanya akses yang layak, ketika siswa merasa haus atau ingin ke toilet, maka mereka akan merasa cemas dan akhirnya memengaruhi kemampuan belajar mereka di sekolah," kata Nalli, dalam siaran resminya.
Di kesempatan yang sama, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni menjelaskan, melalui kerja sama antara Danone-Aqua dan Nazava Water Filters ini diharapkan dapat memastikan hidrasi sehat untuk membantu konsentrasi dan kemampuan berpikir siswa.
"Selain itu, kami berharap kesadaran atas pentingnya air minum yang aman yang berkembang hingga ke lingkungan keluarga, juga berkontribusi dalam menurunkan angka stunting yang disebabkan oleh infeksi berulang, di antaranya penyakit diare akibat akses air minum yang tidak aman," lanjut Ratih.
Co-Founder Nazava Water Filters Guido van Hofwegen, turut menjelaskan bahwa air minum yang sehat sangat diperlukan bagi anak-anak dan harus tersedia setiap saat di sekolah. Guido juga menekankan bahwa tantangan dalam penyebaran air bersih salah satunya adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya manfaat air bersih itu.
Baca Juga:

"Hidrasi yang baik dan optimal akan membuat anak-anak dapat berkonsentrasi lebih baik, sehingga mampu memiliki daya tangkap yang baik pula. Untuk itu, kami terus menargetkan untuk dapat menjangkau hingga 50 ribu sekolah dan 7,5 juta anak pada 2027," kata Guido.
Hingga 2022, sekitar 80 ribu siswa dan 492 sekolah di Kabupaten Lebak telah mendapatkan air mineral yang bersih di sekolah melalui program yang digagas oleh Danone-AQUA dan Nazava. Dari kegiatan pembagian saringan air minum tersebut, 87 persen siswa kini meminum air yang lebih banyak ketika berada di sekolah.
Tingkat hidrasi siswa pun meningkat 400 persen, dari 100 ml menjadi 500 ml per harinya. Ke depannya, Danone Communities sebagai bagian dari Danone di tingkat global juga akan mereplikasi inisiatif ini di lebih banyak sekolah di Provinsi Banten dan yang lainnya. (and)
Baca Juga:
Kenapa Sebagian Negara Masih Krisis Air Bersih?
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pilih Kamera Tepat untuk Vlogging

Alya Zurayya Doakan 'Semoga Harimu Baik' untuk Penggemar

Ichiran Ramen Siap Goyang Lidah di Aeon Store BSD

Bernadya Lepas Debut Mini Album 'Terlintas'

Drone Siap Permudah Pekerjaan di Bidang Agrikultur

Gya Anandini Rilis Album Baru Setelah Penantian Selama 16 Tahun

Platform Invoicing Perluas Bisnis ke Kawasan Hub BSD City

Koalisi Seni Rilis Buku dan Modul Tentang 'Hak Cipta Era Digital'

Rekomendasi Jajanan Viral di Jakarta Fair 2023

Mark Natama 'Berlabuh' Merayakan Cinta
