Kolaborasi Fintech Perkuat Pembiayaan UMKM
Investree juga mencatat pertumbuhan lender sebesar 38 persen YOY terhitung sejak 2020-2021. (Foto: Unsplash/Tyler Franta)
PINJAMAN kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini masih dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi dan menjadikan mereka lebih tangguh. Oleh karena itu, perusahaan financial technology (fintech) Investree berkolaborasi dengan PT. Danareksa Finance untuk membantu menyalurkan pinjaman kepada pelaku UMKM.
"Setelah Januari lalu kami berkolaborasi dengan bank daerah, sekarang dengan multifinance. Ini menguatkan komitmen kami untnuk membantu pelaku UMKM bangkit dan berdaya. Tentunya proses digital yang mudah dan cepat akan sangat membantu kolaborasi ini dalam menjangkau banyak pelaku UMKM," kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, dalam keterangan resminya, Kamis (17/3).
Pandemi tidak menyurutkan minat berbagai perusahaan besar, khususnya institusi keuangan untuk melakukan pendanaan. Di Investree sendiri, sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 sampai Maret 2022, terdapat 10 lender institusi baru yang bergabung dan mendanai untuk meningkatkan aset sekaligus mendiversifikasi portofolio. Ada pun sebanyak Rp 2,3 triliun sudah disalurkan sebagai pinjaman kepada para pelaku usaha yang membutuhkan. Angkat tersebut naik 17,6 persen year-over-year (YOY) dari penyaluran pinjaman oleh lender instisusi pada 2020.
Baca juga:
Penggunaan teknologi digital dalam ekosistem sektor jasa keuangan sudah menjadi keniscayaan dewasa ini. Penyaluran pembiayaan melalui platform Investree diharapkan dapat menjangkau pelaku usaha baru yang belum tersentuh pembiyaan perbankan demi mendorong percepatan inklusi keuangan, serta memperluas akses pembiayaan berbasis digital.
Kemitraan ini memudahkan PT. Danareksa Finance sebagai lender institusi dalam mendanai penawaran pinjaman yang diajukan oleh peminjam, terutama badan usaha yang belum memenuhi persyaratan perbankan untuk memperoleh pinjaman. Dari setiap fact sheet yang nantinya disediakan, PT. Danareksa Finance memilih penawaran pinjaman sesuai dengan preferensi maupun profil risiko perusahaannya.
Baca juga:
Beberapa waktu lalu, Investree juga mencatat pertumbuhan lender sebesar 38 persen YOY terhitung sejak 2020-2021. Sepanjang 2021, terdapat 2.948 lender perempuan yang aktif mendanai berbagai macam produk pendanaan, mulai dari pendanaan pinjaman, reksa dana, maupun Surat Berharga Negara Elektronik (e-SBN).
Hal tersebut menunjukkan ketertarikan juga kesadaran di Indonesia untuk menambah imbal hasil melalui aktivitas pendanaan sudah semakin tinggi dan diimplementasikan pada platform alternatif berbasis digital.
"Saat ini jumlah lender aktif di Investree ada lebih dari 24 ribu, 35 persennya atau sebanyak 8.528 terdiri dari lender aktif perempuan. Angka itu terus bertambah karena semakin ke sini, tren pendanaan oleh perempuan kian meningkat diikuti oleh beragamnya layanan yang dapat diakses secara mudah dan cepat," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bingung Biayai Anak Masuk Sekolah? Investree Menyediakan Pinjaman Karyawan
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer Bakal Tingkatkan Pengalaman Trading di Pintu
Mengaitkan Tabungan dan Kredit: Langkah Baru Menuju Inklusi Keuangan
Ramalan Zodiak, 24 Oktober 2025: Prediksi Asmara dan Keuangan, Apakah Aman?
Ramalan Zodiak, 22 Oktober 2025: Keuangan Menipis, Asmara Kandas?
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Ramalan Zodiak, 20 Oktober 2025: Karier Terangkat, Asmara Terguncang?
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin
Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto
Ramalan Zodiak 18 Oktober 2025: Cinta dan Uang, Siapkah Kamu?