Kol Goreng, Lezat Tapi...


Jika digoreng, maka nutirisi di dalam kol akan hilang. (Unsplash/Rachel Clark)
SIAPA yang kalau makan di pecel lele sering memesan kol goreng? Rasanya nikmat sih, apalagi kalau disantap dengan sambal dan ayam goreng. Namun, di balik rasanya yang enak, kol goreng rupanya menyimpan bahaya kesehatan.
Kol goreng terbuat dari kol yang digoreng sampai garing. Proses penggorengan ini membuat teksturnya jadi lebih ringan, renyah, dan mudah dikunyah. Karena alasan inilah, sebagian orang mampu menyantap kol goreng dalam jumlah banyak.
Dilansir Alodokter, kol merupakan sayuran yang mengandung serat, kalium, protein, asam folat, mangan, kalsium, dan magnesium. Semua nutrisi tersebut bisa diperoleh jika kol diolah dengan cara yang tepat.
Baca Juga:

Jika kol tersebut digoreng, maka akan menghilangkan semua nutrisinya. Proses memasak dengan minyak panas akan memangkas habis nutrisi yang ada di dalam kol. Kol goreng tidak mengandung nutrisi apa pun sehingga kamu tidak akan mendapatkan manfaat apa pun dari konsumsi kol goreng.
Berikut bahaya kol goreng bagi kesehatan:
Berat badan
Makanan yang digoreng, seperti kol goreng, akan menyerap lemak dari minyak. Karena itulah kol goreng tinggi kalori. Belum lagi jika dimakan bersamaan dengan lauk yang digoreng lainnya, seperti ayam, lele, tahu, tempe, dan jeroan. Konsumsi makanan berkalori tinggi seperti ini bisa menyebabkan berat badan melonjak drastis.
Baca Juga:
Tips dan Trik Agar Anak Mau Melahap Menu Sehat di Meja Makan

Kolesterol jahat
Mengonsumsi kol goreng secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas. Nah, obesitas merupakan salah satu faktor risiko munculnya penyakit jantung. Selain itu, banyak makan gorengan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat. Kolesterol jahat bisa memicu pembengkakan plak di pembuluh darah.
Diabetes tipe 2
Selain bisa meningkatkan kolesterol, terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Menurut penelitian, seseorang yang mengonsumsi empat sampai enam porsi gorengan per minggu, memiliki risiko 39 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang jarang mengonsumsi gorengan. (and)
Baca Juga:
Cara Masak yang Tepat Jaga Nutrisi Sayuran
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber

Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
